“Rupiah yang kemarin pagi pernah mencapai 16.560, alhamdullilah, hari ini kami bisa stabilkan ke Rp 16.400. Kami akan berusaha untuk lebih rendah lagi kembali ke 16.300, dan lebih kuat lagi,” ujar Perry.
Perry menuturkan, likuiditas telah ditingkatkan dan kondisi pasar keuangan berjalan baik. Stabilitas sistem keuangan juga terjaga melalui koordinasi dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.
Perry menilai, ketahanan eksternal Indonesia dan nilai tukar rupiah tetap menguat dan stabil.
Memahami Stabilitas Nilai Tukar Rupiah di Pasar Global
Stabilitas nilai tukar rupiah menjadi salah satu indikator kesehatan ekonomi Indonesia. Dengan mempertahankan kurs yang stabil, pemerintah berharap dapat menciptakan kepercayaan bagi investor lokal dan asing.
Perry juga menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Bank Indonesia sangat penting dalam menjaga likuiditas pasar. Dengan intervensi yang baik, pasar keuangan dapat terjaga lebih baik lagi.
Melanjutkan penjelasan, Perry menambahkan bahwa intervensi dilakukan melalui berbagai cara, termasuk transaksi spot dan penggunaan instrumen lainnya. Semua strategi ini dianggap dapat memberikan dampak positif pada nilai tukar.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah
Beberapa faktor mendasar turut memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Di antaranya adalah neraca perdagangan, arus masuk investasi, serta kondisi perekonomian global.
Surplus neraca perdagangan, misalnya, memberikan angin segar bagi rupiah. Dengan lebih banyak ekspor dibandingkan impor, permintaan akan rupiah menjadi lebih tinggi di pasar internasional.
Selain itu, aliran modal asing yang terus masuk juga memperkuat posisi rupiah. Ketika investor asing berinvestasi di Indonesia, mereka akan membutuhkan mata uang lokal untuk transaksi, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan.
Pentingnya Cadangan Devisa Bagi Ekonomi Indonesia
Cadangan devisa yang besar menjadi salah satu penopang stabilitas ekonomi. Menurut data terbaru, Indonesia memiliki cadangan devisa yang mencapai USD 152 miliar, yang dianggap memadai dalam menghadapi guncangan eksternal.
Perry menyebutkan bahwa cadangan devisa ini sangat penting untuk mengantisipasi volatilitas kurs dan menjaga kepercayaan pasar. Dengan cadangan yang kuat, Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan global.
Ketika cadangan devisa meningkat, akan ada lebih banyak ruang bagi pemerintah untuk melakukan intervensi jika diperlukan. Hal ini menunjukkan kesiapan dalam menjaga stabilitas nilai tukar.