Dalam pertandingan yang berlangsung menegangkan, Roma harus menelan kekalahan dari Lille dengan skor 0-1. Meski tampil cukup dominan, kesalahan fatal justru menjadi titik lemah bagi tim tamu yang mengakibatkan mereka harus pulang tanpa poin dari laga ini.
Tim tuan rumah, Lille, menunjukkan ketangguhan sejak awal pertandingan. Kesalahan yang dibuat oleh Kostas Tsimikas menjadi awal dari gol pembuka yang diciptakan Hakon Haraldsson melalui assist dari Correia.
Upaya Roma untuk bangkit meski tertinggal tidak berjalan mulus. Pertahanan Lille yang kuat, dipimpin oleh Chancel Mbemba, terbukti sulit untuk ditembus, membuat Roma kesulitan menciptakan peluang berharga.
Pertandingan Menarik di Tengah Ketegangan Kompetisi
Dari awal pertandingan, Romero berusaha mengatur permainan dengan baik, tetapi kesalahan individu membuka celah bagi Lille untuk menyerang. Taktik yang dipasang oleh pelatih Lille terbukti efektif dalam menahan serangan Roma yang terus berusaha mencetak gol penyama kedudukan.
Romanista—sebutan untuk penggemar Roma—harus menahan kekecewaan melihat timnya gagal memanfaatkan berbagai peluang. Berbagai upaya untuk mencetak gol, termasuk tembakan dari luar kotak penalti, masih gagal menjebol gawang Lille yang dikawal oleh Berke Ozer.
Di sisi lain, Lille tak mau kalah dalam menyerang, meski mereka lebih mengandalkan serangan balik. Strategi ini membuat mereka tetap berbahaya meski dominasi penguasaan bola lebih banyak dikuasai oleh Roma.
Kompetisi yang Makin Ketat di Fase Grup
Dengan hasil ini, Lille mencatatkan rekor sempurna di fase grup, menunjukkan bahwa mereka adalah salah satu tim yang patut diperhitungkan. Hal ini memberikan motivasi lebih bagi mereka untuk melanjutkan kemenangan di pertandingan selanjutnya.
Roma, di sisi lain, harus mengevaluasi performa dan taktik mereka setelah kalah dua kali berturut-turut. Peluang yang terbuang, terutama saat mendapatkan penalti, menjadi bahan refleksi yang penting untuk meningkatkan performa di pertandingan selanjutnya.
Penyelamatan gemilang dari kiper Lille, Berke Ozer, menjadi sorotan dalam pertandingan ini. Dengan tampil sebagai pahlawan, ia membuktikan kemampuannya dalam menghadapi tekanan dari tim lawan yang terus menerus menekan.
Peluang yang Terbuang dan Penyesalan Roma
Saat memasuki babak kedua, Roma menunjukkan intensitas yang lebih tinggi. Beberapa kali mereka berhasil menciptakan peluang yang nyaris berujung gol, namun semua upaya tersebut terhalang oleh disiplin pertahanan Lille. Penyesalan pun muncul ketika melewatkan tiga kali kesempatan penalti yang sangat berharga.
Kekhawatiran akan hasil buruk mulai menghinggapi para pemain Roma ketika Artem Dovbyk dan Matias Soule gagal mengeksekusi penalti mereka. Setiap kali tim tuan rumah melakukan pelanggaran, peluang itu semakin menambah beban mental bagi skuad Roma.
Sampai peluit panjang berbunyi, Roma tak mampu menyamakan kedudukan. Para pemain terlihat kecewa, sementara Lille merayakan kemenangan yang berhasil mempertahankan posisi mereka di puncak grup.