Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) baru-baru ini menjalin kerja sama dengan International Academicians Science and Technology Innovation Centre (IASTIC) dari Beijing. Langkah kolaboratif ini ditujukan untuk memajukan inovasi dalam pembangunan di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Apkasi Bursah Zarnubi menegaskan peran penting dari 416 kabupaten yang ada di Indonesia. Ia menyatakan bahwa saat ini sudah saatnya daerah-daerah tersebut membuka diri untuk berbagai jenis kerja sama, khususnya di bidang sains dan teknologi.
Bursah berharap kegiatan ini dapat menjadi wahana bagi daerah untuk menggali potensi lokal lebih dalam. Melalui kerja sama ini, berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat berkembang pesat.
Membangun Kerja Sama Internasional dalam Sains dan Teknologi
Bursah Zarnubi dalam keterangannya menjelaskan potensi dari komoditas unggulan yang ada di Indonesia. Ia memetakan berbagai produk seperti kopi, kakao, durian, dan rempah-rempah yang memiliki peluang besar untuk digarap secara lebih profesional.
Lebih lanjut, dia menyoroti perlunya investasi untuk menunjang sektor-sektor ini. Investasi di bidang irigasi pertanian dianggap penting untuk menopang program ketahanan dan swasembada pangan nasional.
Selain itu, pengelolaan sampah juga masuk dalam daftar kebutuhan investasi yang disoroti. Hal ini sejalan dengan upaya menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Peran IASTIC dan Dukungan Teknologi dari Tiongkok
Pada kesempatan tersebut, Profesor C C Chan dari IASTIC turut berbagi pandangannya mengenai hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Ia menyatakan bahwa jalinan ini bukan hanya sekadar proyek, tetapi juga sebuah ikatan emosional yang kuat.
Chan yang lahir di Magelang pada tahun 1930 mengatakan bahwa pengalaman hidupnya menjadikannya sebagai penghubung antara kedua negara. Ia berkomitmen untuk memperkuat hubungan melalui dukungan yang konkret dan nyata bagi daerah-daerah di Indonesia.
Dengan antusias, Chan menyambut keinginan sejumlah daerah untuk memodernisasi sektor pertanian mereka. Ia dan delegasi siap memberikan pengalaman serta teknologi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Peluang dan Tantangan yang Dihadapi Daerah di Indonesia
Dalam konteks pembangunan, tantangan yang dihadapi oleh banyak daerah di Indonesia cukup beragam. Meskipun banyak potensi yang ada, kurangnya investasi masih menjadi kendala utama. Untuk itu, kerja sama internasional ini perlu didorong secara berkelanjutan.
Bursah Zarnubi memahami bahwa tidak semua daerah memiliki sumber daya yang memadai. Oleh karena itu, pengembangan kebijakan yang dapat menarik minat investor sangat penting untuk meningkatkan daya saing.
Hal ini juga berkaitan dengan inovasi yang harus terus dilakukan. Dengan adanya kerjasama dengan IASTIC, diharapkan daerah-daerah di Indonesia bisa mendapatkan pelatihan dan bimbingan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan teknologi baru.