Tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menggugah perhatian masyarakat luas. Pencarian untuk menyelamatkan para korban pun berlangsung intensif hingga membawa hasil yang memilukan.
Sejak kejadian itu, tim petugas telah bekerja tanpa lelah untuk menemukan para korban, dan banyak yang berharap adanya tanda-tanda kehidupan. Namun, setiap informasi yang dihasilkan semakin menambah kesedihan keluarga-keluarga yang terdampak.
Kepala Pusat Data dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mencatat dari total yang diperkirakan, beberapa sudah teridentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. Proses identifikasi menjadi prioritas tinggi guna memberikan kepastian kepada sanak saudara yang menanti berita.
Rincian Jumlah Korban dan Proses Penanganan yang Dilakukan
Hingga saat ini, hasil yang diperoleh menunjukkan jumlah korban meninggal meningkat menjadi 61 orang.
Dari angka tersebut, berada pada fase identifikasi, tim Disaster Victim Identification (DVI) telah berhasil mengamankan 17 jenazah yang dapat diidentifikasi. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan prosedur pencocokan yang ketat.
Korban yang selamat, di sisi lain, berjumlah 104 orang, dengan rincian mengenai kondisi medis mereka diupdate secara berkala. Dari kami yang selamat, ada 4 orang sudah menjalani perawatan dan dinyatakan sehat kembali.
Proses Penyampaian Berita kepada Keluarga Korban
Dalam bentuk komunikasi yang sensitif, pihak berwenang terus berusaha memberikan informasi akurat kepada keluarga korban. Kepemimpinan tim di lapangan mengedepankan rasa empati dan kepekaan.
Seluruh jenazah yang berhasil diidentifikasi telah diserahkan kepada keluarga untuk upacara pemakaman. Prosedur ini diarahkan agar dapat berlangsung dengan penuh penghormatan bagi para korban.
Upacara pemakaman yang dilakukan merupakan langkah penting bagi keluarga untuk mendapatkan closure atas kehilangan yang dialami. Masing-masing keluarga memiliki cara tersendiri dalam mengenang orang yang telah tiada.
Peran Penting Tim Pencarian dan Pertolongan dalam Tragedi ini
Pencarian para korban merupakan tugas yang sangat berat dan membutuhkan keahlian khusus. Tim SAR yang terlibat terdiri dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu, kami ingin memastikan setiap korban ditemukan.
Dengan bantuan teknologi, alat berat, dan metode pencarian yang terencana dengan baik, harapan untuk menemukan korban yang selamat meski kecil tetap dijaga. Setiap langkah diambil dengan hati-hati untuk memastikan keselamatan tim dan efisiensi pencarian.
Tantangan di lapangan tidak hanya fisik, tetapi juga emosional. Setiap anggota tim berusaha sebaik mungkin untuk memberi penghiburan kepada keluarga yang menunggu dengan cemas.