Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Larantuka, Romo Bernardus Belawa Wara, menyoroti fenomena fatherless yang kian marak di masyarakat. Ia mencatat bahwa ketidakhadiran sosok ayah dalam kehidupan anak-anak merupakan masalah serius yang dapat berdampak buruk bagi perkembangan mereka.
“Anak-anak yang tumbuh tanpa bimbingan sosok ayah sering kali kehilangan arah dan merasakan kecemasan yang tinggi. Tidak jarang mereka jatuh ke dalam depresi, krisis moral, bahkan kehilangan iman,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam Bimbingan Teknis Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) Berbasis Agama Katolik.
Romo Ben menegaskan pentingnya peran seorang ayah dalam keluarga, menekankan bahwa tugas ini adalah sebuah panggilan yang harus dijalani seumur hidup. “Menjadi ayah bukan hanya soal keberadaan fisik. Seorang ayah harus hadir dengan kasih, teladan, dan doanya bagi anak-anaknya,” ungkapnya.
Di zaman modern ini, peran seorang ayah juga harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Dalam era digital, kehadiran ayah penting baik di dunia nyata maupun di dunia maya anak-anak mereka. “Fokuslah pada kehadiranmu dan nikmati setiap momen bersama anak-anakmu,” imbaunya, mengingatkan bahwa hubungan yang erat sangat penting bagi perkembangan psikologis anak.
Kegiatan Bimbingan Teknis yang diadakan di Aula Eltari Kupang ini dihadiri oleh 250 penyuluh dan tokoh agama Katolik. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para peserta tentang peran vital ayah di dalam keluarga Katolik.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Dr. Faizal Fahmi, M. Kes, yang menyambut baik program ini. Acara dibuka oleh Plt. Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, H. Ishak Sulaiman, S.Ag, yang menggarisbawahi pentingnya sosok ayah sebagai kunci keseimbangan dalam keluarga.
Pentingnya Peran Ayah dalam Pembentukan Karakter Anak
Dalam pengasuhan anak, sosok ayah memegang peranan krusial dalam membentuk karakter dan sikap anak. Seorang ayah yang baik dapat memberikan contoh dan teladan yang positif bagi anak-anaknya. “Anak-anak belajar dari perilaku dan sikap ayah mereka; mereka akan meniru nilai-nilai yang diajarkan,” jelas Romo Ben.
Sikap disiplin yang diterapkan oleh ayah juga berperan penting dalam membentuk kedisiplinan anak. “Anak yang diajarkan disiplin oleh ayahnya akan lebih mudah mengikuti aturan dan bertanggung jawab,” tambahnya. Ini membuktikan bahwa peran ayah tidak dapat disampingkan dalam proses pendidikan anak.
Dalam konteks ini, penting bagi seorang ayah untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anaknya. Menurut Romo Ben, “Komunikasi yang terbuka dan jujur antara ayah dan anak adalah fondasi yang baik untuk membangun kepercayaan.” Dengan cara ini, anak dapat merasa lebih nyaman untuk berbagi masalah dan perasaan mereka.
Menghadapi Tantangan dalam Pengasuhan Ayah di Era Modern
Dewasa ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para ayah dalam pengasuhan anak. Salah satu tantangan terbesar adalah pengaruh negatif dari media sosial dan lingkungan sekitar. “Ayah harus bisa memfilter informasi yang diterima anak dan membimbing mereka agar tetap berada di jalur yang benar,” ujarnya.
Pergeseran nilai-nilai sosial juga menjadi tantangan tersendiri. “Sikap permissive yang berkembang di masyarakat dapat membuat anak merasa bebas tanpa batas. Ayah harus mampu memberikan arahan yang jelas agar anak tidak tersesat,” tegas Romo Ben.
Tak hanya itu, ayah juga dituntut untuk lebih aktif dan terlibat dalam kegiatan sehari-hari anak. “Keterlibatan ayah dalam kehidupan anak sangat berarti. Ini menciptakan ikatan yang kuat dan membuat anak merasa diperhatikan,” tambahnya, menggarisbawahi pentingnya kehadiran fisik dan emosional ayah.
Peran Ayah dalam Membangun Keluarga Sejahtera
Peran ayah sangat vital dalam menciptakan keluarga yang harmonis dan sejahtera. Keluarga yang dikepalai oleh seorang ayah yang baik cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik. “Keluarga yang bahagia tentunya berasal dari lingkungan yang seimbang dan saling mendukung,” ungkap Romo Ben.
Di samping itu, ayah harus berperan sebagai pendidik. Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di rumah. “Ayah sebagai pendidik akan mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang berharga, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja keras,” pesan Romo Ben.
Dalam menghadapi tantangan kehidupan, ayah juga harus siap menjadi penopang bagi keluarganya. “Keberadaan ayah yang tangguh dan bijaksana akan memberikan rasa aman bagi anak-anak,” tambahnya, menyimpulkan bahwa kehadiran ayah adalah suatu berkah yang tak ternilai bagi keluarga.