Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali baru-baru ini mengalami gangguan serius akibat pemadaman listrik yang terjadi pada Jumat, 10 Oktober 2025. Insiden ini menyebabkan 74 penerbangan, baik internasional maupun domestik, terpengaruh secara signifikan.
Menurut informasi yang disampaikan oleh General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, terdapat 42 penerbangan internasional dan 32 penerbangan domestik yang mengalami penyesuaian waktu. Meskipun terjadi penundaan, tidak ada pembatalan penerbangan yang dilaporkan.
Seluruh aktivitas penerbangan berangsur normal setelah penyelesaian masalah pemadaman listrik. Delay yang terjadi berkisar antara 30 menit hingga satu jam, membuat penumpang sedikit tertekan namun tetap tenang menanti berita baik terkait penerbangan mereka.
Lebih lanjut, pengelola bandara menyebutkan adanya delapan pesawat yang harus menunggu di udara akibat gangguan ini. Hal tersebut menunjukkan dampak langsung dari pemadaman listrik yang tak terduga ini.
Proses pemulihan dari pemadaman listrik dijadwalkan selesai pada dini hari, dan penerbangan terakhir yang berhasil lepas landas adalah Garuda Indonesia dengan tujuan Incheon. Melihat proses tersebut, pengelola bandara optimis aktivitas kembali normal dengan cepat.
Pentingnya Infrastruktur Listrik di Bandara Internasional
Kejadian pemadaman listrik di bandara menyoroti betapa pentingnya infrastruktur listrik yang stabil, terutama di lokasi dengan arus pengunjung yang tinggi. Bandara merupakan gerbang penting bagi pariwisata, sehingga keandalan pelayanan sangat diperlukan.
Tanpa pasokan listrik yang mencukupi, berbagai sistem pendukung akan terganggu, menciptakan efek domino yang memengaruhi operasional. Pengalaman buruk ini bisa membuat penumpang merasa tidak nyaman dan menurunkan reputasi bandara sebagai tujuan wisata.
Oleh karena itu, pemangku kepentingan perlu melakukan penilaian mendalam mengenai ketahanan sistem kelistrikan di fasilitas sejenis. Investasi dalam teknologi dan sumber energi cadangan bisa menjadi langkah strategis untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Dampak Jangka Pendek dan Panjang dari Pemadaman Listrik
Dampak langsung dari pemadaman ini terlihat pada waktu tunda penerbangan, yang tentu saja menciptakan ketidaknyamanan bagi penumpang. Selama periode tersebut, penumpang terpaksa menunggu dalam kondisi yang tidak ideal.
Pihak pengelola harus berupaya untuk menjamin bahwa layanan penumpang tetap berjalan, meskipun situasi tidak menguntungkan. Komunikasi yang baik diperlukan agar seluruh penumpang merasa dihargai dan diberi informasi yang akurat.
Namun, dampak jangka panjang bisa lebih signifikan. Kejadian seperti ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap manajemen bandara, mengingat fasilitas tersebut harus memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan.
Peran Masyarakat dan Komunitas dalam Penanganan Insiden
Setiap insiden yang mempengaruhi operasional bandara tentu berdampak pada komunitas di sekitarnya. Dengan ribuan wisatawan yang datang, masyarakat lokal pun terpengaruh oleh keadaan tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk membangun sinergi antara pengelola bandara dan masyarakat untuk menangani isu-isu yang muncul. Sosialisasi dan keterlibatan masyarakat lokal dapat membantu dalam mengurangi dampak negatif saat insiden serupa terjadi di masa depan.
Masyarakat juga perlu diberikan edukasi mengenai prosedur yang harus diikuti ketika situasi darurat terjadi. Pengetahuan ini bisa membantu mengurangi kepanikan dan meningkatkan rasa saling percaya antara pengelola bandara dan komunitas.