Siang di Jalan Pos Pengumben, Kebon Jeruk, terasa berbeda sejak sepekan terakhir. Asap kendaraan bercampur debu proyek memenuhi udara, menempel di kaca toko dan dagangan pedagang kaki lima di sepanjang jalan. Proyek pembangunan saluran air yang sedang dilaksanakan menimbulkan banyak dampak bagi warga sekitar.
Di tengah riuh mesin pemadat tanah dan suara alat berat, Syafrizal (43) berdiri di depan pos keamanan sebuah ruko. Ia harus mengatur kendaraan yang berhenti di depan ruko tempatnya berjaga sambil menahan debu yang beterbangan dari proyek yang sedang berlangsung.
Warga dan pekerja di kawasan itu kini harus berdamai dengan kondisi yang tidak ideal ini. Tiap sore, antrean kendaraan mengular di satu-satunya lajur yang tersisa, membuat suasana semakin tidak nyaman bagi mereka yang melintas.
Proyek Drainase dan Dampaknya bagi Warga Sekitar
Proyek drainase yang tengah dikerjakan membentang sekitar 150 meter, mulai dari pertigaan Jalan Pos Pengumben Dalam hingga depan SDN Kelapa Dua 06. Lokasinya terletak di sisi jalan dari arah Kebayoran Lama menuju Joglo, yang kini menjadi satu jalur dengan mayoritas kendaraan melintas.
Akibat dari proyek ini, sebagian badan jalan tertutup alat berat dan tumpukan tanah galian. Hal tersebut otomatis menyisakan hanya satu lajur bagi kendaraan yang melintas, yang membuat lalu lintas semakin kacau, terutama pada jam sibuk.
Pada jam sibuk sore hari, deru motor, mobil, dan suara klakson saling bersahutan, menciptakan suasana khas Jakarta. Ini menjadi ujian kesabaran bagi para pengendara dan warga yang bermukim di sekitar jalan tersebut.
Kondisi Keselamatan Anak-Anak Sekolah di Jalan Pengumben
Dengan adanya proyek ini, anak-anak sekolah juga mengalami kesulitan saat akan menyeberang jalan. Mereka harus lebih berhati-hati agar tidak terkena cipratan lumpur atau terjebak dalam kemacetan yang sepertinya tidak ada ujungnya.
Seorang pedagang minuman yang berjualan di dekat lokasi proyek mengatakan, ini adalah tantangan tersendiri bagi warga. Mereka harus beradaptasi dengan kondisi yang kurang nyaman demi keselamatan anak-anak yang pulang sekolah.
Kondisi ini menciptakan rasa cemas di hati para orang tua. Mereka berharap agar proyek ini cepat selesai dan tidak menambah masalah baru di kawasan itu.
Protes Warga dan Harapan akan Penyelesaian Proyek
Seiring berjalannya waktu, warga mulai melayangkan protes terkait proyek yang dianggap mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini memicu diskusi di antara warga tentang bagaimana seharusnya pembangunan infrastruktur dilakukan dengan lebih baik.
Warga berharap agar pihak pemerintah bisa lebih transparan dan menginformasikan perkembangan proyek kepada masyarakat. Komunikasi yang baik antara pemerintah dan warga lokal sangat diperlukan untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan.
Banyak warga yang sudah terbiasa hidup di tengah kebisingan kota, tetapi mereka juga ingin hidup dalam kondisi yang lebih layak dan aman. Dengan demikian, pembangunan harus memperhatikan aspek kenyamanan warga.