Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, menyatakan bahwa selama masa reses, ia tidak menemukan adanya warga di daerah pemilihannya di Jakarta Timur yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebaliknya, ia mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program tersebut justru sangat tinggi dan berharap agar program ini dapat didistribusikan secara merata di semua sekolah.
Dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Aliansi Mahasiswa Nusantara di Kompleks Parlemen, Habib mengindikasikan adanya dukungan besar dari masyarakat. Selama keliling di malam hari, ia mendapati bahwa minimnya penolakan terhadap MBG menunjukkan bahwa program ini sangat diterima oleh warga setempat.
“Saya keliling setiap malam selama reses, masyarakat banyak yang bertanya ‘Pak gimana.’ Tidak pernah saya menemui orang yang menolak MBG,” ujar Habiburokhman.
Antusiasme Masyarakat Terhadap Program MBG di Jakarta Timur
Berdasarkan pengamatannya, Habiburokhman menemukan bahwa masyarakat di Jakarta Timur menunjukkan dukungan yang konsisten terhadap program MBG. Mereka menginginkan agar program ini dapat menjangkau lebih banyak sekolah, mengingat manfaat besar yang dirasakan.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan bisa menciptakan dampak positif bagi kesehatan anak-anak sekolah yang tidak mampu. Dengan terimplementasinya MBG secara merata, diharapkan kualitas gizi anak-anak dapat meningkat secara signifikan.
“Warga menyambut baik program ini karena mereka menyadari betapa pentingnya asupan gizi bagi anak-anak mereka,” lanjut Habib. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dalam menunjang pendidikan dan perkembangan anak.
Peran Dukungan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Pemerintah
Habiburokhman menekankan bahwa dukungan yang diperoleh untuk program MBG berasal langsung dari masyarakat. Ia menolak anggapan bahwa ada kelompok tertentu yang berusaha menyebarkan pandangan negatif terhadap program tersebut. Tindakan ini dinilai tidak adil terhadap keinginan dan kebutuhan nyata masyarakat.
“Dukungan ini datang dari rakyat yang secara langsung merasakan manfaatnya, bukan dari orang yang tidak memiliki keterkaitan dengan masyarakat,” jelas Habib. Dia menambahkan bahwa peran aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga keberlangsungan program-program yang bermanfaat seperti MBG.
Menurutnya, objektivitas dalam menilai berbagai program pemerintah perlu ditegaskan. Masyarakat diingatkan untuk melihat program-program tersebut berdasarkan manfaat yang ditawarkan, bukan hanya dari sudut pandang negatif yang beredar.
Menanggapi Kritik dan Tantangan dalam Implementasi Program
Habiburokhman juga menyadari bahwa setiap program pasti akan menghadapi tantangan dan kritik. Namun, ia menekankan pentingnya fokus pada perbaikan dan pengembangan program yang sudah ada. “Kita harus bersikap terbuka terhadap masukan demi kemajuan,” tambahnya.
Hasil dari dukungan yang terus-menerus dari masyarakat untuk pelaksanaan MBG menunjukkan bahwa ada keinginan untuk melihat perbaikan. Adanya program berkelanjutan, termasuk upaya untuk mengatasi masalah yang muncul, merupakan langkah yang patut diapresiasi.
“Tentu saja, pemerintah ingin berusaha memperbaiki program ini agar dapat lebih banyak membantu masyarakat,” ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menjadikan program pemerintah lebih efektif dan relevan bagi masyarakat.















