Pembangunan gedung baru Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, segera dilaksanakan oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Langkah ini diambil sebagai respons atas tragedi yang merenggut nyawa 63 santri akibat ambruknya bangunan tiga lantai pada 29 September lalu.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para santri di masa depan. Hal ini termasuk melaksanakan audit menyeluruh terhadap pondok pesantren di seluruh Indonesia, dengan Al Khoziny sebagai salah satu prioritas utama.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana, menyatakan bahwa mereka sedang dalam proses perencanaan teknis dan administrasi tanah. Pembangunan gedung baru ini direncanakan di lahan seluas 4.100 meter persegi dan diharapkan dapat dilaksanakan sesegera mungkin.
Pentingnya Keselamatan Dalam Pembangunan Sarana Pendidikan
Aspek keselamatan menjadi prioritas utama dalam pembangunan gedung baru ini. Dewi menekankan bahwa audit terhadap semua bangunan pesantren akan membantu mencegah kejadian serupa di masa depan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi para santri dan memastikan bangunan yang aman untuk digunakan.
Lokasi pembangunan yang baru juga dipilih dengan mempertimbangkan faktor keamanan. Setelah insiden tersebut, pemerintah ingin menghindari segala kemungkinan yang dapat membahayakan keselamatan para santri dan staf. Oleh karena itu, akses yang lebih baik menjadi alasan penting dalam pemilihan lokasi yang baru.
Pembangunan gedung baru ini dilakukan setelah banyak pertimbangan dan analisis. Pemerintah berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya nyaman, tetapi juga aman bagi semua penghuni pesantren. Proses ini juga melibatkan berbagai instansi dan elemen masyarakat untuk memastikan semua aspek telah dipertimbangkan dengan matang.
Rencana dan Persiapan Pembangunan Gedung Baru
Dewi Chomistriana menjelaskan bahwa saat ini mereka telah menyelesaikan tahap perencanaan teknis dan detail engineering design (DED). Proses administrasi tanah juga sedang dalam tahap akhir untuk memastikan semua dokumen siap untuk digunakan dalam pembangunannya.
Pembangunan ini rencananya akan dimulai dalam waktu dekat. Lokasi baru di Jalan Siwalanpanji II, Desa Siwalanpanji, telah dipersiapkan dan masih berupa area persawahan yang akan dipindahkan demi kepentingan pesantren. Harapannya, dengan persiapan yang matang, proses pembangunan bisa segera dilakukan dan selesai tepat waktu.
Setelah pencarian lokasi yang tepat, kini semua pihak berharap agar pembangunan ini dapat berjalan dengan lancar. Pemerintah telah menetapkan tenggat waktu yang jelas untuk menyelesaikan semua persiapan, dengan target untuk memulai konstruksi pada akhir tahun ini.
Komitmen Pemerintah dalam Pendanaan Pembangunan
Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan gedung baru tersebut. Menteri Keuangan menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara akan dialokasikan untuk proyek ini. Dengan adanya anggaran tersebut, proses administrasi dari kementerian teknis diharapkan bisa segera diproses dan disetujui.
Penjadwalan ground breaking atau peletakan batu pertama rencananya akan dilakukan pada 25 November mendatang. Ini menandakan dimulainya pembangunan gedung baru yang sangat dinanti oleh masyarakat dan pihak pondok pesantren. Dengan dukungan dan persetujuan anggaran, diharapkan semua dapat berjalan sesuai rencana.
Kepala Kantor Pertanahan Sidoarjo juga telah menegaskan komitmen dari semua pihak terkait dalam proyek ini. Mereka siap untuk membantu memperlancar proses administrasi yang diperlukan agar pembangunan dapat dimulai sesegera mungkin.















