Paramount Enterprise International menunjukkan komitmennya yang kuat dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang besar, khususnya akses tol Jakarta-Tangerang KM 25 untuk menuju Paramount Petals. Langkah ini menjadi bukti nyata bagi upaya perusahaan dalam menciptakan ekosistem kota mandiri yang terhubung dan berkelanjutan.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur Paramount Enterprise, M Nawawi, pada perayaan ulang tahun perusahaan ke-19 di Gading Serpong, Tangerang. Menurut Nawawi, pembangunan infrastruktur merupakan bagian penting dari pengembangan kota, bukan sekadar pelengkap.
Ia menegaskan bahwa infrastruktur yang baik adalah tulang punggung dari setiap kawasan akomodasi. Dengan demikian, upaya yang dilakukan Paramount tidak hanya berkisar pada pengembangan produk properti, melainkan juga menciptakan lingkungan yang hidup dan dinamis.
Peran Infrastruktur dalam Pengembangan Kawasan Mandiri yang Berkelanjutan
Nawawi menekankan bahwa infrastruktur adalah kunci untuk membangun kota mandiri yang terintegrasi. Dalam hal ini, Paramount Land sebagai bagian dari Paramount Enterprise berusaha keras untuk menjaga kualitas dan konsistensi pengerjaan.
Dari sisi praktis, infrastruktur akan meningkatkan aksesibilitas kawasan serta meningkatkan nilai properti di dalamnya. Hal ini tentunya akan membawa dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.
Berkaitan dengan infrastruktur lainnya, Direktur Planning & Design Paramount Land, Henry Napitupulu, menyampaikan bahwa selain akses jalan, beberapa fasilitas penanggulangan banjir juga sedang dibangun untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Akses Tol Jakarta-Tangerang KM 25: Mengoptimalkan Mobilitas dan Konektivitas
Pembangunan akses tol Jakarta-Tangerang KM 25 merupakan salah satu fokus utama dari Paramount Land saat ini. Dengan tingkat penyelesaian mencapai 95 persen, tol ini diharapkan dapat segera beroperasi dan memberikan keuntungan besar bagi para pengguna jalan.
Menurut Nawawi, keberadaan akses tol ini akan memperbaiki mobilitas masyarakat, serta meningkatkan nilai kawasan secara keseluruhan. Hal ini menjadi langkah penting untuk menyambungkan lebih banyak masyarakat dengan berbagai peluang yang ada di kawasan tersebut.
Proyek ini mencakup berbagai elemen seperti jalan layang, pelebaran jalan tol, dan pengembangan gerbang bayar tol. Semua elemen ini dirancang untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di area yang sedang berkembang ini.
Upaya Mengatasi Tantangan dalam Proses Pembangunan
Namun, tidak tanpa tantangan, pengembang harus menghadapi kendala dalam pengiriman material yang cukup signifikan. Terutama untuk material yang semula berasal dari wilayah Jawa Barat, yang sulit didapat saat ini.
Nawawi menjelaskan bahwa perusahaan telah mengalihkan sumber material ke wilayah Banten. Langkah ini diambil untuk mempercepat proses pembangunan dan memastikan bahwa semua pekerjaan infrastruktur dapat selesai tepat waktu.
Dengan upaya yang dinamis, Nawawi percaya bahwa pemenuhan akses tol ini akan selesai pada akhir tahun 2025, diikuti dengan uji kelayakan dan diharapkan beroperasi penuh pada kuartal pertama tahun 2026.















