Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur baru saja menggelar Operasi Zebra Jaya 2025 yang dimulai pada tanggal 17 November 2025. Operasi ini bertujuan menegakkan disiplin berlalu lintas di Jakarta Timur dengan menggunakan teknologi yang modern dan efektif.
Menurut informasi yang disampaikan oleh pihak kepolisian, terdapat 253 pelanggaran lalu lintas yang berhasil ditangkap dalam operasi ini. Penggunaan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile menjadi bagian penting dalam kebijakan ini untuk meningkatkan efisiensi penindakan pelanggaran.
AKP Eko Apriyanto, Kepala Bagian Operasi Satlantas Polres Jakarta Timur, menuturkan bahwa seluruh penindakan dalam operasi ini dilakukan secara digital. Hal ini mengurangi interaksi langsung antara petugas dan pelanggar, sehingga diharapkan dapat membuat proses penegakan hukum lebih cepat dan transparan.
Pentingnya Operasi Zebra sebagai Upaya Penegakan Hukum
Operasi Zebra merupakan salah satu upaya yang diprogramkan oleh kepolisian untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas. Dalam pelaksanaannya, polisi mengedepankan penerapan teknologi yang sudah terbukti efektif.
Dari data yang diperoleh, pelanggaran paling banyak terjadi pada pengendara yang melawan arus. Tindakan melawan arus menjadi indikasi bahwa kesadaran berlalu lintas masyarakat masih rendah, sehingga perlu adanya upaya yang lebih serius untuk meningkatkan kepatuhan.
Sistem ETLE yang diterapkan merupakan terobosan baru dalam penegakan hukum yang memungkinkan petugas untuk merekam pelanggaran secara langsung. Alat ini memberikan bukti visual yang kuat untuk ditindaklanjuti terhadap pelanggar.
Detail Pelanggaran dalam Operasi Zebra Jaya 2025
Data tercatat bahwa jenis pelanggaran yang paling mendominasi adalah pengendara yang tidak menggunakan helm. Sebanyak 41 kasus helm tidak dipakai terdeteksi dalam operasi ini yang menunjukkan kecenderungan masyarakat untuk mengabaikan keselamatan.
Pelanggaran lain yang juga terekap adalah pelanggaran ganjil-genap dengan 22 kasus. Ini menunjukkan bahwa aturan yang ada belum sepenuhnya ditaati oleh masyarakat, sehingga membutuhkan pendekatan yang lebih edukatif.
Operasi Zebra dilakukan dalam dua sesi dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini dimaksudkan untuk menjangkau lebih banyak pelanggar di waktu-waktu tertentu yang dianggap rawan.
Manfaat Penggunaan Teknologi dalam Penegakan Lalu Lintas
Adopsi teknologi dalam penegakan lalu lintas membawa banyak manfaat, termasuk meningkatkan tingkat ketepatan dalam penindakan. Penggunaan kamera ETLE memungkinkan pengawasan yang lebih intensif tanpa menambah jumlah personel di lapangan.
Keberadaan sistem ini juga memberikan transparansi kepada masyarakat terkait penindakan yang dilakukan oleh petugas. Masyarakat dapat melihat langsung hasil dari penegakan hukum tanpa adanya interpretasi yang bias.
Kendati demikian, penting bagi kepolisian untuk terus meningkatkan sosialisasi terkait penggunaan teknologi ini agar masyarakat semakin memahami manfaatnya. Dengan demikian, kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas diharapkan dapat meningkat secara signifikan.















