Pemanasan global telah menjadi tantangan besar yang dihadapi seluruh dunia saat ini. Di tengah situasi ini, pemerintah secara aktif berkomitmen untuk melakukan transisi energi, mengalihkan fokus dari sumber energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
Dalam acara Electricity Connect 2025, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menegaskan pentingnya langkah ini. Melalui inisiatif tersebut, pemerintah berharap dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Transisi energi ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai kemandirian energi dengan memanfaatkan potensi sumber daya EBT yang ada di dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada energi yang tidak terbarukan.
Komitmen Pemerintah Terhadap Energi Berkelanjutan di Indonesia
Dalam menghadapi tantangan pemanasan global, pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusan dalam merespons isu lingkungan. Hal ini tercermin dari kebijakan yang mendorong penggunaan EBT sebagai langkah penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Menurut Jisman, terdapat tiga aspek penting yang perlu diperhatikan dalam transisi energi. Pertama adalah keamanan energi, yang mencakup upaya untuk memastikan pasokan listrik yang cukup bagi seluruh masyarakat.
Kedua adalah aksesibilitas atau keterjangkauan listrik bagi semua lapisan masyarakat. Dan yang ketiga adalah keberlanjutan atau sustainability, yang lebih merujuk pada penggunaan sumber energi secara bijak dan ramah lingkungan.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034
Dalam rangka mewujudkan transisi energi yang lebih efektif, PLN telah menyiapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2025-2034. RUPTL ini akan menjadikan EBT sebagai komponen utama dalam pembangunan pembangkit listrik di Indonesia.
Dalam rencana tersebut, total kapasitas EBT yang akan ditambahkan mencapai 69,5 Gigawatt (GW), yang berkontribusi sebesar 76 persen terhadap total penambahan kapasitas pembangkit. Ini adalah langkah signifikan menuju penggunaan energi yang lebih berkelanjutan.
Rencana ini juga mencakup pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung integrasi EBT ke dalam sistem kelistrikan nasional. Dengan membangun 48.000 kilometer sirkuit transmisi serta 109.000 MPH gardu induk, pencapaian ini diharapkan dapat memperkuat jaringan kelistrikan nasional.
Investasi dalam Infrastruktur Energi dan Tantangannya
Pembangunan infrastruktur untuk mendukung transisi energi ini memerlukan investasi yang tidak sedikit. Total kebutuhan investasi diperkirakan mencapai Rp3.000 triliun, yang mencerminkan betapa seriusnya komitmen pemerintah dalam pengembangan EBT.
Investasi ini akan menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kapasitas ekonomi lokal melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Namun, tantangan yang dihadapi untuk mendapatkan sumber dana yang cukup tetap menjadi isu yang harus dihadapi.
Di samping itu, integrasi EBT ke dalam sistem kelistrikan nasional juga menuntut adanya penyesuaian teknologi dan peningkatan keterampilan tenaga kerja. Oleh karena itu, program pelatihan serta kemitraan dengan sektor swasta menjadi krusial dalam mencapai tujuan ini.
Secara keseluruhan, transisi energi yang dicanangkan pemerintah Indonesia bukan hanya sekedar sebuah rencana, tetapi merupakan suatu keharusan untuk menghadapi tantangan lingkungan dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan, diharapkan Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengelola sumber daya energi secara bijak.
Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat. Tanpa dukungan dan kolaborasi dari semua pihak, tujuan untuk mencapai kemandirian energi melalui EBT kemungkinan besar akan sulit terwujud.
Kemanapun arah kebijakan energi diambil, satu hal yang pasti adalah komitmen untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat harus tetap menjadi prioritas utama. Dengan langkah-langkah konkret yang telah direncanakan, diharapkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan dapat segera terwujud.















