Polisi memastikan bahwa tersangka Alex Iskandar tidak terlibat dalam mutilasi terhadap jasad Alvaro Kiano Nugroho yang berusia enam tahun. Pernyataan ini disampaikan oleh Dr. Farah, ahli forensik dari RS Polri, berdasarkan hasil pemeriksaan awal terhadap tulang-belulang yang ditemukan.
Dari pemeriksaan tersebut, tidak ada indikasi adanya tulang yang terpotong atau dimutilasi. Fragmen tulang yang terlepas terjadi karena proses pembusukan alami di persendian dan bukan karena tindakan pemotongan.
“Artinya, lepasnya bagian tersebut murni karena proses pembusukan, sehingga terjadi di persendian,” jelas Dr. Farah saat konferensi pers pada tanggal 24 November 2025.
Dia juga menambahkan bahwa tim forensik menerima dua kantong dari penyidik Polres Metro Jakarta Selatan sekitar pukul 00.15 WIB. Pemeriksaan tulang-belulang dilakukan keesokan paginya setelah prosedur yang sesuai dilakukan.
“Salah satu kantong berisi dua helai pakaian, di mana salah satu pakaian adalah kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana pendek,” ungkap Dr. Farah. Kantong sejauh ini berisikan fragmen kerangka yang sebagian besar bercampur dengan pasir serta beberapa potongan yang bukan berasal dari manusia.
Lebih lanjut, Dr. Farah menjelaskan bahwa analisis awal menunjukkan bahwa beberapa bagian tulang yang teridentifikasi berasal dari kerangka manusia. Dari temuan tersebut, ciri-ciri yang dapat dikenali menunjukkan bahwa individu tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan ras mongoloid.
Namun, penentuan usia individu tidak dapat dilakukan dengan akurat. Hal ini disebabkan oleh tidak ditemukannya tulang rahang, yang membuat analisis gigi menjadi tidak mungkin dilakukan.
Menggali Fakta Di Balik Kasus Ini dengan Seksama
Penting untuk mendalami lebih jauh detail-detail yang ada dalam kasus ini agar tidak terjadi kesalahpahaman. Penyidik dan ahli forensik berkomitmen untuk menghadirkan kebenaran sesuai dengan fakta yang ada.
Dalam setiap kasus yang melibatkan kematian, terutama yang melibatkan anak-anak, sangat penting untuk menggali informasi yang akurat dan menyeluruh. Ini juga menjadi tantangan bagi pihak berwajib dalam menyusun kronologi yang tepat.
Isu mutilasi seringkali menimbulkan reaksi emosional yang kuat dari masyarakat. Untuk menghindari spekulasi yang tidak berdasar, informasi yang diberikan oleh penyidik dan ahli haruslah menjadi acuan yang terlebih dahulu dipastikan kebenarannya.
Peran Penting Tim Forensik dalam Proses Penyelidikan
Tim forensik memiliki tanggung jawab berat dalam penanganan kasus-kasus berat seperti ini. Mereka harus bekerja secara detail dan teliti agar setiap aspek dari penyelidikan dapat diungkap dengan jelas.
Metodologi yang digunakan dalam pemeriksaan forensik harus mengikuti standar yang ketat untuk memastikan integritas dari hasil yang didapatkan. Ini mencakup pengumpulan, pengujian, dan analisis bukti yang diperoleh dari lokasi kejadian.
Ahli forensik juga berperan untuk memberikan keterangan yang jelas di pengadilan jika dibutuhkan. Testimoni mereka dapat sangat berpengaruh terhadap putusan yang diambil oleh hakim dan juri.
Pemahaman Masyarakat Tentang Proses Hukum Pidana
Sebagai bagian dari masyarakat, penting bagi kita untuk memahami proses hukum pidana yang ada. Hal ini akan membantu masyarakat dalam memberikan dukungan yang tepat kepada para pihak yang menjalani proses hukum.
Pemahaman yang baik tentang hak-hak korban dan tersangka dalam sistem ini adalah hal yang sangat penting. Selain itu, edukasi mengenai proses hukum dapat mengurangi stigma yang sering disematkan kepada individu yang terlibat dalam kasus kriminal.
Masyarakat juga perlu menyadari bahwa media sosial sering menjadi sumber informasi yang tidak akurat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah kritis dalam memfilter informasi yang kita terima.















