Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengusulkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat industri perikanan di Batam, Kepulauan Riau. Usulannya mencakup pengembangan pusat usaha perikanan dan pemanfaatan kapal-kapal asing untuk kesejahteraan nelayan lokal.
Dengan langkah tersebut, diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat transmigran. Viva Yoga percaya bahwa potensi perikanan di Batam sangat besar dan perlu dimanfaatkan sepenuhnya.
“Batam memiliki potensi ikan tangkap yang melimpah dan beranekaragam. Jika dikembangkan menjadi pusat perikanan, pasar ikan, serta tempat kuliner, hal tersebut sangat menguntungkan,” ujar Viva Yoga di sebuah acara di Pangkalan PSDKP Jembatan II Barelang.
Pembangunan Pusat Usaha Perikanan Terpadu di Batam
Viva Yoga mengusulkan pembangunan pusat usaha perikanan yang terintegrasi. Konsep ini mencakup pasar ikan modern, pusat kuliner, hingga kawasan wisata bahari.
Pengembangan ini diharapkan dapat dipadukan dengan rancangan pembangunan Batam Science Techno Park oleh BP Batam. Dengan demikian, kawasan transmigrasi di Batam dapat menjadi bagian dari penguatan ekonomi berbasis maritim.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Batam, Samuel Sandi, menambahkan bahwa konsep pasar ikan modern dan wisata kuliner merupakan langkah inovatif. Model ini diambil dari praktik yang telah sukses di negara-negara maju di Asia Timur.
Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Maritim
Keberadaan masyarakat transmigran di Tanjung Banon, Barelang, sangat diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal. Dengan adanya pusat perikanan terpadu, mereka memiliki kesempatan untuk lebih mandiri secara ekonomi.
Kapal-kapal sitaan yang diusulkan untuk dihibahkan kepada nelayan lokal juga akan memfasilitasi akses mereka terhadap sumber daya laut. Langkah ini dianggap sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas nelayan setempat.
Kegiatan nelayan tidak hanya akan terfokus pada penangkapan ikan, tetapi juga pada pengolahan hasil laut. Hal ini akan membuka lapangan kerja baru dan memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Peluang Wisata Bahari dan Kuliner di Batam
Pusat perikanan yang direncanakan juga diharapkan bisa menjadi daya tarik wisata baru di Batam. Konsep pasar ikan yang terintegrasi dengan tempat kuliner akan menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Konsep di mana pengunjung dapat membeli ikan segar dan memasaknya langsung di tempat makan adalah sebuah inovasi. Model ini sudah terbukti sukses di beberapa negara asing dan patut dicontoh,” kata Samuel Sandi.
Dengan memfasilitasi pengalaman kuliner yang langsung dari laut, diharapkan akan ada peningkatan kunjungan wisatawan. Hal ini akan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Batam secara keseluruhan.
Memperkuat sektor perikanan di Batam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menyangkut peran aktif masyarakat. Kerjasama yang baik antara semua pihak akan menghasilkan outcome yang positif untuk perkembangan daerah.
Dalam konteks ini, pemerintah perlu lebih mendorong partisipasi masyarakat. Edukasi mengenai cara pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan menjadi sangat relevan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal.
Melalui langkah-langkah strategis yang diusulkan, Batam memiliki potensi untuk menjadi salah satu pusat perikanan terkemuka di Indonesia. Jika semua pihak bersinergi, cita-cita ini bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.















