Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan komitmen Indonesia untuk memimpin aksi global menghadapi perubahan iklim. Pernyataan ini memperoleh perhatian luas ketika ia menjadi pembicara di acara Investing on Climate by Editors’ Choice Award 2025 yang berlangsung di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan.
Hashim menekankan bahwa dampak perubahan iklim kini semakin nyata dan bisa berujung pada bencana besar jika tindakan pemulihan dan perlindungan lingkungan tidak segera dilakukan. Menurutnya, pendidikan publik mengenai isu ini sangatlah penting untuk menjaga keberlanjutan bumi bagi generasi mendatang.
“Dampak negatif perubahan iklim yang dahsyat, luar biasa, dan mengakibatkan ribuan korban, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga… This is going to keep on, inevitable,” tegas Hashim dalam pernyataannya.
Contoh nyata dari perubahan iklim dapat dilihat pada fenomena hujan ekstrem yang terjadi belakangan ini, di mana hujan yang seharusnya jatuh selama lima tahun terjadi dalam waktu lima hari saja. Hal ini menyebabkan banjir besar dan kerusakan hutan yang lebih parah akibat aktivitas manusia yang merusak lingkungan.
Hashim memperingatkan bahwa edukasi publik mengenai bahaya dari aksi merusak lingkungan masih perlu diperkuat. “Menebang pohon itu bukan sekadar cari nafkah. Tetapi sebenarnya itu adalah pidana,” ujarnya kepada peserta.
Mengapa Pendidikan Publik Penting dalam Menghadapi Perubahan Iklim?
Pendidikan publik menjadi landasan untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap lingkungan. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan lebih peduli untuk menjaga sumber daya alam yang ada. Melalui seminar dan kampanye, informasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan dapat disebarluaskan dengan lebih efektif.
Selain itu, edukasi yang terarah juga membantu masyarakat memahami implikasi dari tindakan mereka terhadap lingkungan. Jika masyarakat menyadari bahwa aktivitas sehari-hari mereka bisa berdampak besar, maka mereka akan lebih bertanggung jawab. Pendekatan ini penting untuk membangun kesadaran bersama dalam mengurangi risiko perubahan iklim.
Hashim juga menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swasta sangat dibutuhkan dalam hal ini. Kerja sama ini tidak hanya menciptakan solusi praktis, tetapi juga membentuk pola pikir kolektif yang mendukung keberlanjutan. Kesadaran ini harus ditumbuhkan sejak dini agar anak-anak generasi mendatang memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya lingkungan.
Langkah-langkah Mitigasi yang Dibutuhkan Indonesia
Mitigasi perubahan iklim memerlukan strategi yang jelas dan terencana. Salah satunya adalah dengan penguatan undang-undang terkait perlindungan lingkungan yang lebih ketat. Regulator perlu memastikan bahwa semua aktivitas ekonomi mematuhi standar lingkungan yang telah ditetapkan.
Selain itu, restorasi hutan menjadi salah satu upaya yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan berpartisipasi dalam inisiatif internasional seperti Tropical Forest Forever Fund, Indonesia berkomitmen untuk mengembalikan fungsi hutan yang krusial untuk menjaga iklim global. Program ini menunjukkan bahwa langkah kolektif lebih efektif ketimbang berdiri sendiri.
Tak hanya itu, penggunaan energi terbarukan juga menjadi fokus utama dalam upaya mitigasi. Beralih dari bahan bakar fosil ke energi yang lebih bersih tidak hanya akan menurunkan emisi karbon, tetapi juga menciptakan peluang investasi baru di sektor energi hijau. Ini adalah langkah wajib untuk memastikan keberlanjutan ekonomi masa depan.
Pentingnya Kerjasama Internasional dalam Menghadapi Krisis Iklim
Dalam konteks perubahan iklim, kerjasama internasional menjadi kunci untuk menciptakan solusi yang efektif. Tidak bisa dipungkiri bahwa isu iklim merupakan masalah global yang memerlukan keterlibatan banyak negara. Indonesia, dengan semua kelebihan dan tantangannya, harus bersinergi dengan negara lain agar bisa mendapatkan dukungan teknis dan finansial.
Partisipasi dalam forum-forum internasional, seperti COP, menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk terlibat dalam diskusi global mengenai iklim. Ini bukan hanya tentang adu janji, tetapi juga membuat komitmen nyata dalam merespons tantangan yang ada. Indonesia bisa belajar dari pengalaman negara lain yang telah sukses menerapkan kebijakan lingkungan yang positif.
Kerjasama ini juga menjadi platform untuk berbagi pengetahuan dan teknologi dalam hal adaptasi serta mitigasi perubahan iklim. Dengan demikian, negara yang lebih maju bisa memberikan dukungan kepada negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam mengimplementasikan program-program yang berkelanjutan.
Kesimpulan: Tindakan Bersama untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin besar, tindakan bersama menjadi lebih penting dari sebelumnya. Setiap individu, komunitas, dan negara memiliki tanggung jawab untuk mengambil bagian dalam memperbaiki dan menjaga lingkungan hidup. Perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari bisa memberikan dampak yang signifikan jika dilakukan secara bersamaan.
Indonesia dengan segala potensi dan tantangannya harus terus bergerak menuju keberlanjutan. Dengan komitmen yang kuat dan edukasi yang tepat, masyarakat dapat dibekali dengan pengetahuan untuk menjaga lingkungan. Ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk anak cucu kita di masa depan.
Kemitraan lokal dan internasional bisa menjadi jembatan untuk mencapai tujuan-tujuan besar dalam hal keberlanjutan. Penggerak perubahan harus terus berkolaborasi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan iklim. Tindakan dari sekarang merupakan kunci untuk menciptakan bumi yang lebih baik bagi semua.















