Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menjelaskan bahwa layanan sistem pembayaran BI-Fast telah memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat sejak peluncurannya pada akhir tahun 2021. Dengan infrastruktur pembayaran real-time yang beroperasi tanpa henti, BI-Fast menawarkan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya dalam transaksi perbankan.
Dalam acara Financial Forum 2025, Destry menyoroti bahwa BI-Fast berfungsi 24 jam, tujuh hari dalam seminggu, dan sepanjang tahun. Hal ini menciptakan sistem yang fleksibel dan mudah diakses oleh pengguna, menjadikannya pilihan yang sangat menarik bagi banyak orang.
Destry menjelaskan bahwa sebelum adanya BI-Fast, biaya transaksi perbankan bisa mencapai Rp 6.500. Namun, dengan adanya BI-Fast, pengguna hanya perlu membayar Rp 2.500 per transaksi, menjadikannya jauh lebih hemat dan efisien.
Sejak peluncurannya, sistem ini telah memproses sekitar 4,5 miliar transaksi, menunjukkan seberapa cepat dan efisien teknologi ini diterima oleh masyarakat. Ini adalah indikator positif bagi perkembangan sistem paymennt dalam negeri.
Selain itu, total penghematan yang dinikmati oleh konsumen sejak 2021 telah mencapai sekitar Rp 18 triliun. BI memperkirakan bahwa jumlah transaksi BI-Fast akan meningkat menjadi 13 miliar pada tahun 2030, yang akan berpotensi menghasilkan penghematan tambahan hingga Rp 22 triliun.
Pentingnya Penguatan Kebijakan Pembayaran oleh Bank Indonesia
Destry menegaskan bahwa penguatan kebijakan dalam sistem pembayaran merupakan salah satu prioritas utama BI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi bagi masyarakat dan pelaku usaha.
Dalam konteks ini, Destry menekankan pentingnya implementasi QRIS, sebuah sistem pembayaran yang diluncurkan pada 17 Agustus 2019. QRIS telah diadopsi secara luas oleh masyarakat dan pelaku usaha, yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam infrastruktur pembayaran.
Dengan jumlah pengguna yang telah mencapai 58,3 juta dan jumlah merchant yang mencapai 41,2 juta, keberadaan QRIS semakin memperkuat ekosistem pembayaran di Indonesia. Dari jumlah merchant tersebut, sekitar 94% di antaranya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Destry menambahkan bahwa sistem QRIS membawa manfaat besar bagi usaha kecil, terutama dalam hal pengurangan biaya transaksi. Jika merchant tidak dikenakan biaya transaksi, hal ini akan sangat mendukung pertumbuhan usaha mereka.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa BI bersama dengan Asosiasi Pembayaran Indonesia terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi dalam kemudahan sistem pembayaran, khususnya untuk UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Statistik dan Angka yang Menarik tentang BI-Fast
Sistem pembayaran BI-Fast tidak hanya memberi kemudahan dalam transaksi harian, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan teknologi keuangan di Indonesia. Dengan jumlah transaksi yang terus meningkat, frekuensi pemakaian sistem ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi pembayaran yang lebih modern.
Kenaikan jumlah transaksi yang pesat menunjukkan bahwa pengguna semakin memahami manfaat dari sistem ini. Begitu banyak orang yang telah merasakan keringanan dalam biaya, serta kecepatan dalam proses transaksi.
Oleh karena itu, angka yang tertera, seperti total transaksi yang mencapai miliaran, patut diapresiasi sebagai salah satu pencapaian signifikan dalam dunia perbankan. Ini mengindikasikan kemajuan besar dalam adopsi teknologi dan sistem pembayaran di Indonesia.
Penting untuk dicatat bahwa dengan efisiensi yang ditawarkan, pengguna dapat lebih fokus pada kegiatan produktifnya. Sehingga mereka tidak perlu lagi khawatir tentang biaya tinggi yang biasanya dikeluarkan untuk transaksi perbankan konvensional.
Dengan prediksi bahwa jumlah transaksi akan terus meningkat sampai 2030, BI-Fast menjadi alat vital yang tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas. Hal ini membuka peluang untuk inovasi lebih lanjut dalam sektor teknologi finansial di Indonesia.
Manfaat Langsung bagi Pelaku UMKM dan Perekonomian Indonesia
Destry menekankan bahwa dampak positif dari BI-Fast sangat terasa bagi pelaku usaha, terutama UMKM. Dengan biaya transaksi yang lebih rendah, UMKM dapat memanfaatkan dana mereka untuk pengembangan usaha, alih-alih mengeluarkan uang untuk biaya layanan perbankan.
Dari sisi perekonomian, penambahan sistem yang efisien seperti BI-Fast berpotensi menciptakan banyak lapangan kerja. Setiap transaksi yang berhasil mencerminkan suatu aktivitas ekonomi yang lebih luas, yang dapat berkontribusi pada kenaikan PDB Indonesia.
Bersama dengan QRIS, para pelaku usaha kecil dapat lebih mudah mengakses pasar yang lebih luas, berkat kemampuan untuk menerima berbagai jenis pembayaran digital. Jelas bahwa sistem ini membantu mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
Melalui kolaborasi yang lebih baik di antara stakeholder, inovasi terus-menerus bisa dilakukan dalam sektor keuangan. Suatu hari, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang lebih holistik dan inklusif.
Dengan demikian, sistem seperti BI-Fast dan QRIS tidak hanya menjadi alat transaksi, tetapi juga menjadi pendorong utama bagi keberlangsungan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.















