Sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto, pemerintah akan membangun 3 juta rumah bagi masyarakat yang belum memiliki rumah, satu juta di pedesaan, satu juta di pesisir, dan satu juta di perkotaan. Selain itu, terdapat sekitar 13 juta penduduk miskin di desa atau sekitar 11,3% dari total penduduk pedesaan yang harus dituntaskan.
Atas dasar itulah, langkah memacu pembangunan rumah di desa akan memiliki manfaat besar antara lain mempercepat pengentasan kemiskinan di pedesaan, menggerakkan ekonomi di desa karena menciptakan putaran ekonomi hingga Rp 80 triliun, menciptakan 1 juta lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa, serta menciptakan stimulus pendapatan di setiap desa sekitar Rp 400 juta.
“Ekosistem ekonomi baru akan terbentuk di pedesaan. Bakal muncul banyak wiraswasta di setiap desa hingga 200.000 wiraswasta yang terdidik selama 5 tahun program sejutarumah di pedesaan berjalan, misalnya pabrik pembuatan bahan material dan sebagainya,” sebut CEO Buana Kassiti Group itu.
Pembangunan Rumah Sebagai Solusi Sosial yang Efektif
Pembangunan rumah bagi masyarakat yang kurang mampu merupakan salah satu solusi yang paling efektif dalam mengatasi masalah sosial di Indonesia. Dengan mengurangi jumlah penduduk yang tidak memiliki hunian layak, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi stigma sosial yang seringkali mengikutinya.
Dalam 5 tahun ke depan, pemerintah menargetkan untuk membangun satu juta rumah di pedesaan, yang akan membantu memperbaiki taraf hidup masyarakat desa. Sesuatu yang sangat diperlukan di daerah pedesaan yang sering kali terpinggirkan dari perhatian pembangunan.
Pembangunan ini tidak hanya sekadar membangun fisik rumah, tetapi juga mengedepankan aspek komunitas. Masyarakat desa akan dilibatkan dalam proses pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, sehingga mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas program ini.
Pengaruh Ekonomi Dari Pembangunan Rumah
Proyek pembangunan rumah ini diharapkan dapat menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan, baik bagi masyarakat pedesaan maupun perekonomian nasional. Setiap rumah yang dibangun akan menyerap tenaga kerja lokal, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan.
Dari setiap pembangunan rumah, diperkirakan akan tercipta putaran ekonomi hingga Rp 80 triliun. Jumlah tersebut mencakup berbagai sektor, mulai dari bahan bangunan sampai jasa konstruksi, yang akan merangsang pertumbuhan bisnis lokal.
Ketersediaan lapangan kerja yang dihasilkan oleh proyek ini juga menjadi modal penting untuk mengurangi angka pengangguran. Dengan menciptakan lebih dari satu juta lapangan kerja, program ini bisa menjadi penopang ekonomi lokal yang kuat.
Pengembangan Potensi Wiraswasta di Pedesaan
Pembangunan rumah di desa dijadwalkan untuk menciptakan sekitar 200.000 wirausaha baru. Hal ini tidak lain bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing produk lokal. Sebagai contoh, kehadiran pabrik pembuatan bahan material akan membuka peluang usaha bagi penduduk desa.
Pendidikan dan pelatihan juga akan menjadi bagian dari program ini, di mana masyarakat desa akan dilatih untuk menjadi wirausaha yang produktif. Melalui pelatihan ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan usaha mereka sendiri dengan baik, serta berkontribusi pada perekonomian lokal.
Kemunculan wirausaha baru dari program ini akan memperkuat ekosistem bisnis di pedesaan. Masyarakat yang memiliki usaha akan secara langsung meningkatkan perekonomian desa, menciptakan jaringan bisnis, dan memperluas lapangan kerja untuk orang lain.
Membangun Komunitas Melalui Partisipasi Aktif
Salah satu kunci keberhasilan dari program pembangunan rumah ini adalah partisipasi aktif masyarakat. Melalui keterlibatan langsung, masyarakat akan merasa lebih memiliki proyek ini dan berdampak pada hasil akhir. Partisipasi ini juga bisa meningkatkan solidaritas antarwarga.
Dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan, pemerintah juga dapat memperoleh masukan yang lebih baik mengenai kebutuhan dan harapan mereka. Hal ini akan membuat hasil pembangunan lebih tepat sasaran dan sesuai dengan keinginan masyarakat.
Program ini juga dapat menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan dan tempat tinggal. Jika masyarakat terlibat dalam berbagai aspek pembangunan, mereka akan lebih menghargai dan merawat hunian yang telah dibangun, sehingga fungsi rumah sebagai tempat tinggal dapat tercapai dengan maksimal.