PT Indonesia Fintopia Technology, yang lebih dikenal dengan Easycash, terus berusaha untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Langkah ini menjadi semakin penting seiring dengan pesatnya perkembangan layanan keuangan digital yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan survei terbaru, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih memiliki ruang untuk ditingkatkan. Hal ini menjadi pendorong bagi Easycash untuk mengadakan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk memberi pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang pengelolaan keuangan dan risiko yang terkait dengan produk-produk keuangan.
Kegiatan Edukasi Keuangan dan Partisipasi dalam BFN Fest 2025
Partisipasi Easycash dalam Mandiri BFN Fest 2025 menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan literasi keuangan. Acara ini merupakan puncak dari Bulan Fintech Nasional yang diinisiasi oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada informasi, tetapi juga mencakup seminar dan program edukasi bagi masyarakat. Dengan melibatkan berbagai elemen, Easycash memiliki kesempatan untuk menjangkau masyarakat luas dan memberikan edukasi yang mendalam mengenai layanan keuangan digital.
Wildan Kesuma, Head of Corporate Affairs Easycash, mengungkapkan bahwa program ini adalah langkah nyata untuk menjembatani kesenjangan literasi keuangan yang masih ada. Dia percaya bahwa pemahaman masyarakat tentang produk keuangan harus sejalan dengan tingkat akses yang semakin meningkat.
Perkenalan Modul Bijak Keuangan (MOJANG)
Dalam upaya untuk memperluas dampak edukasi keuangan, Easycash meluncurkan Modul Bijak Keuangan (MOJANG). Modul ini dirancang sebagai panduan praktis bagi generasi muda dalam mengelola keuangan mereka lebih bijak.
MOJANG tidak hanya mencakup informasi dasar, tetapi juga materi yang berkaitan dengan risiko dan pengambilan keputusan keuangan yang bertanggung jawab. Dengan pendekatan ini, Easycash berharap dapat memberikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan keuangan di era digital.
Keberadaan MOJANG juga merupakan respons terhadap data terbaru yang menunjukkan bahwa meskipun akses terhadap layanan keuangan meningkat, pemahaman masyarakat masih belum seimbang. Ini menunjukkan pentingnya edukasi yang menyeluruh.
Statistik Literasi dan Inklusi Keuangan di Indonesia
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK 2025, tingkat literasi keuangan di Indonesia tercatat pada angka 65,43%. Sementara itu, inklusi keuangan telah mencapai 80,51%.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun masyarakat Indonesia semakin cepat dalam mengakses layanan keuangan digital, pemahaman mereka terhadap produk dan risiko keuangan belum mencerminkan angka akses yang tinggi. Ini adalah tantangan yang harus diatasi bersama-sama oleh semua pihak.
Wildan menekankan pentingnya upaya kolaboratif di antara berbagai pemangku kepentingan untuk menjamin bahwa pertumbuhan akses keuangan disertai dengan peningkatan pemahaman masyarakat. Jika tidak, maka akan ada risiko di masa depan yang dapat merugikan banyak orang.
Pentingnya Pemahaman tentang Pinjaman Daring dan Pembiayaan Digital
Salah satu fokus dari Modul Bijak Keuangan adalah memberikan pemahaman tentang perbedaan antara pinjaman daring berizin dan pinjol ilegal. Hal ini penting untuk melindungi masyarakat dari risiko yang lebih besar.
Dengan penjelasan yang jelas dan komprehensif, diharapkan masyarakat dapat membedakan jenis layanan keuangan yang bisa membantu mereka secara positif. Mengedukasi mengenai manfaat dan risiko pinjaman daring dapat mencegah kesalahpahaman yang sering terjadi.
Melalui program ini, Easycash tidak hanya ingin mendidik tetapi juga membangun kepercayaan antara penyedia layanan dan masyarakat. Transparansi dalam setiap informasi yang disampaikan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan keuangan yang lebih sehat.















