Sejumlah insiden di dunia penerbangan sering membawa dampak yang signifikan, terutama di daerah terpencil. Salah satu insiden tersebut melibatkan helikopter penyelamat yang jatuh di dekat Danau Lobuche, dekat Everest Base Camp, pada akhir Oktober 2025.
Kecelakaan terjadi saat helikopter Altitude Air melakukan misi penyelamatan. Menurut laporan, helikopter itu jatuh akibat cuaca buruk, termasuk hujan salju lebat yang melanda kawasan tersebut pada saat kejadian.
Insiden ini menggugah perhatian, mengingat tingginya jumlah pendaki yang terjebak di pegunungan. Banyak dari mereka adalah wisatawan yang menghadapi tantangan berat akibat kondisi cuaca ekstrem yang melanda daerah Khumbu.
Rincian Kecelakaan Helikopter di Lobuche, Nepal
Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN), helikopter yang terlibat dalam kecelakaan tersebut memiliki tanda panggilan 9N-AMS. Hanya pilot yang berada di dalam pesawat ketika insiden terjadi, dan ia berhasil diselamatkan.
Pilot, Kapten Vivek Khadka, dikabarkan tidak mengalami cedera serius meski pesawat pecah menjadi dua bagian. Dia kemudian dievakuasi ke Lukla, di mana ia dirawat dan kondisinya dinyatakan stabil.
Helikopter itu telah lepas landas dari Lukla tanpa penumpang dan sedang dalam usaha untuk menjangkau para wisatawan yang terjebak di Lobuche. Akibat cuaca buruk, pilot mengalami kesulitan saat akan mendarat di lokasi yang telah ditentukan.
Dampak Cuaca Ekstrem pada Wisatawan di Kawasan Pegunungan
Bencana cuaca yang menimpa kawasan pegunungan telah mengakibatkan banyak pendaki terdampar. Cuaca yang tak terduga ini menjadi ancaman serius, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman dalam menghadapi kondisi ekstrem.
Petugas polisi setempat melaporkan bahwa banyak wisatawan mencemaskan keselamatan mereka. Mereka yang terjebak di kawasan pegunungan seperti Mustang dan Annapurna harus mengambil langkah pencegahan ekstra untuk proteksi diri.
Pihak berwenang di Nepal telah memperingatkan pendaki untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya. Departemen Hidrologi dan Meteorologi negara itu bahkan memprediksi hujan salju lebat di beberapa lokasi, meningkatkan kemungkinan terjadinya lebih banyak kecelakaan.
Upaya Penyelamatan dan Respon dari Pihak Berwenang
Pihak berwenang setempat telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan pendaki yang terjebak di gunung. Operasi penyelamatan ini melibatkan tim penyelamat yang dilengkapi dengan sumber daya dan keterampilan untuk menavigasi kondisi yang sangat sulit.
Selama badai salju yang lebih awal pada bulan Oktober, terdapat situasi serupa di mana ratusan pendaki terperangkap di sisi timur Everest. Di sana, operasi penyelamatan yang melibatkan beberapa tim berlangsung selama beberapa hari dalam suhu di bawah titik beku.
Dengan banyaknya pendaki yang terjebak dan ancaman cuaca yang berkelanjutan, pihak berwenang terus meningkatkan proaktivitas dalam menangani situasi darurat. Keselamatan para pendaki dan wisatawan menjadi prioritas utama dalam segala tindakan yang diambil.















