Diterbitkan 05 Oktober 2025, 17:30 WIB. Puncak peringatan HUT ke-80 TNI digelar di kawasan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu (5/10/2025). Perayaan ini mengusung tema besar “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju,” yang mencerminkan komitmen dan peran TNI dalam menjaga kedaulatan bangsa.
HUT ke-80 ini bukan sekadar ajang perayaan, tetapi juga refleksi dari perjalanan panjang TNI dalam memberikan pengabdian kepada negara. TNI Prima mengacu pada visi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk menjadikan TNI sebagai institusi yang tak hanya profesional, tetapi juga responsif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
TNI Rakyat: Pengabdian kepada Bangsa dan Negara
TNI Rakyat merupakan wajah sejati dari TNI, menunjukkan bahwa mereka adalah tentara yang lahir dari rakyat dan untuk rakyat. Identitas ini sangat penting, terutama dalam konteks operasi militer yang melibatkan keterlibatan masyarakat.
Dalam berbagai misi, TNI sering kali bekerja sama dengan masyarakat untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun keamanan. Peran ini bisa dilihat dalam berbagai kegiatan di mana TNI terlibat langsung dalam pembangunan dan penanganan bencana.
Peran TNI dalam Operasi Militer Selain Perang
Selain fungsi utamanya sebagai pelindung negara, TNI juga memiliki tugas dalam operasi militer selain perang (OMSP). Ini mencakup aspek-aspek yang lebih luas, seperti bantuan kemanusiaan, penanganan bencana, dan kegiatan sosial lainnya.
Dalam konteks ini, TNI berkomitmen untuk mendukung program-program nasional yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Misalnya, dalam situasi bencana alam, TNI menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan dan memulihkan kondisi setelah bencana.
Demonstrasi dan Show Force TNI di Monas
Puncak peringatan HUT ke-80 TNI ini juga diwarnai dengan demonstrasi kekuatan TNI, di mana lebih dari 133.000 personel dikerahkan. Ini menunjukan kapasitas dan kesiapan TNI dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan dan keutuhan negara.
Selain itu, berbagai alat utama sistem senjata (alutsista) juga dipamerkan, termasuk 1.047 unit yang menampilkan kemajuan teknologi pertahanan Indonesia. Demonstrasi ini menarik perhatian masyarakat, memperlihatkan kemampuan prajurit dari matra darat, laut, dan udara.