Jakarta – Perhatian terhadap kualitas bahan pangan dan sanitasi sangat penting dalam penyediaan makanan bergizi, terutama untuk anak-anak. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Dayang menegaskan pentingnya pemakaian air galon di semua dapur satuan penyedia pangan bergizi (SPPG) untuk mengurangi risiko keracunan yang bisa dialami oleh penerima.
Nanik mengungkapkan bahwa langkah ini diambil setelah hasil laboratorium mengungkapkan bahwa 72 persen kasus keracunan disebabkan oleh kualitas air yang buruk. Penggunaan air galon yang telah disaring dengan teknologi UV diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kebersihan makanan yang disajikan.
Pentingnya Sanitasi dan Kualitas Air dalam Penyediaan Makanan
Dalam konteks penyediaan makanan, sanitasi merupakan aspek yang tidak bisa diabaikan. Kualitas bahan baku, termasuk air yang digunakan, memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Nanik menyebutkan, banyak kasus keracunan yang terjadi di beberapa daerah, terutama yang berkaitan dengan sanitasi yang buruk. Di Bandung Barat, misalnya, pencemaran akibat pembuangan sampah dapat meningkatkan risiko keracunan makanan.
Demi meminimalkan masalah tersebut, penggunaan air galon yang telah diproses menjadi langkah strategis. Air yang bersih akan berkontribusi pada kualitas makanan yang lebih baik, terutama untuk anak-anak yang membutuhkan gizi optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Regulasi Baru untuk Dapur Satuan Penyedia Pangan Bergizi
Nanik menjelaskan bahwa aturan baru ini akan mulai diterapkan secara bertahap di seluruh dapur SPPG. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap makanan yang disajikan memiliki standar kualitas yang tinggi dan aman untuk dikonsumsi.
Dengan penerapan regulasi ini, diharapkan semua pihak yang terlibat dalam penyediaan makanan akan lebih memperhatikan kualitas dan keamanan bahan yang digunakan. Setiap dapur harus berkomitmen untuk menggunakan air galon yang telah terjamin kebersihannya.
Tindakan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kualitas pangan. Terutama dalam konteks menghadapi tantangan keracunan makanan yang sering kali diakibatkan oleh kelalaian dalam menjaga sanitasi.
Dampak Positif bagi Kesehatan Anak
Kebijakan ini berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak di seluruh wilayah. Dengan makanan yang lebih aman dan bergizi, maka pertumbuhan dan perkembangan anak bisa lebih terjamin.
Selain itu, peningkatan kualitas makanan juga diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak. Di era dimana penyakit mudah menyebar, kesehatan anak harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga sanitasi dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Dengan edukasi yang tepat, masyarakat diharapkan bisa lebih peduli terhadap kualitas air dan bahan pangan yang mereka gunakan sehari-hari.















