Dalam sebuah insiden yang menarik perhatian publik, seorang dosen berinisial AS dari Universitas Islam Makassar mengakui bahwa emosinya sempat lepas kontrol saat berhadapan dengan seorang kasir di swalayan. Video kejadian tersebut viral di media sosial, mengundang kritik dan berbagai komentar dari netizen.
AS menyatakan bahwa situasi tersebut bukanlah akibat dari tindakan kasir sebagaimana yang diduga, tetapi lebih kepada reaksi pembantu kasir yang dinilai kurang etis. Ia menjelaskan bahwa suasana saat itu cukup tegang dan ia merasa diperlakukan tidak adil oleh staf tersebut.
Dalam penjelasan yang disampaikan melalui wawancara, AS menegaskan bahwa ia berpindah ke meja kasir yang kosong bukan untuk menyerobot antrean, melainkan karena tidak ada pengunjung lain yang mengantre. Menurutnya, kasir utama tidak memberikan protes ketika ia berpindah.
Detail Insiden Meludahi Kasir di Swalayan
Menurut AS, insiden tersebut dimulai ketika ia melihat tidak ada orang lain yang mengantre di meja kasir yang kosong. Ia berpendapat bahwa ia berhak untuk berpindah tanpa adanya protes dari kasir yang bersangkutan. Kejadian ini lantas berujung pada momen yang tak terduga ketika emosinya terpancing.
AS mengaku bahwa pembantu kasir menanyakan alasan di balik tindakannya, yang ia anggap tidak perlu. Dengan situasi yang kian memanas, di sinilah ia merasa kehilangan kendali dan akhirnya melakukan tindakan yang sangat disesalkan.
“Saya bingung harus antre bagaimana, sementara tidak ada orang yang menuju kasir itu,” ujarnya. Situasi ini pun menjadi semakin rumit ketika ia merasa tidak dikawal dengan baik oleh petugas kasir dan pembantu kasir.
Pernyataan AS Mengenai Aksinya yang Viral
AS mengakui bahwa tindakannya tersebut sangat tidak pantas dan ia merasa menyesal setelah merenungkan kembali peristiwa tersebut. Ia mengakui bahwa emosi telah mengalahkan akal sehatnya, yang menyebabkan ia bertindak di luar batas.
“Setelah saya tenang dan ingat kembali, saya menyesal. Seharusnya saya tidak lepas kontrol seperti itu,” ungkapnya. Permohonan maafnya pun disampaikan, baik kepada pihak kasir yang terlibat maupun kepada masyarakat yang disakiti oleh aksinya.
Ia berharap bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga bagi orang lain. Namun, ia juga merasa perlu untuk membela diri terkait posisi dan tindakannya di saat itu.
Reaksi Publik Terhadap Kontroversi Ini
Setelah video insiden tersebut viral, respons dari publik sangat beragam. Beberapa menyampaikan dukungan kepada AS dengan menganggap bahwa emosi manusiawi dalam keadaan tertentu wajar terjadi, sementara yang lain mengkritiknya dengan tajam.
Kritik yang mengarah pada AS menjadi semakin intensif ketika banyak netizen mendorong penyelidikan lebih lanjut mengenai perilakunya. Mereka menilai sebagai seorang akademisi, seharusnya AS lebih bisa mengendalikan emosinya, dan berperilaku dengan cara yang lebih profesional.
Pihak kampus tempat AS mengajar pun memberikan perhatian khusus terhadap insiden ini, mempertimbangkan bagaimana hal tersebut dapat berdampak pada reputasi institusi. Meskipun AS telah menyatakan permohonan maaf, proses klarifikasi diperlukan untuk menjaga etika profesi.















