Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris, telah mengingatkan pentingnya kewaspadaan di seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi prediksi cuaca ekstrem yang akan melanda Jakarta dan sekitarnya. Sebanyak lima aspek krusial harus diperhatikan guna meminimalkan risiko dan dampak dari bencana alam ini.
Perubahan iklim yang terjadi saat ini telah mengubah pola cuaca yang ada, termasuk meningkatkan intensitas hujan, yang diperkirakan akan meningkat tajam. Ini berpotensi menyebabkan banjir serta ancaman rob di wilayah pesisir, khususnya di Jakarta Utara, yang sangat rentan terhadap bencana tersebut.
“Cuaca ekstrem ini bukan fenomena biasa, melainkan dampak perubahan iklim yang membuat pola cuaca dan ancaman banjir semakin sulit diprediksi,” tegas Fahira Idris. Menurutnya, sinergi dari berbagai pihak sangat penting agar Jakarta dapat bertahan dan tetap aman dari ancaman yang semakin nyata ini.
Fahira juga mengapresiasi langkah-langkah cepat yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam mempersiapkan mitigasi, termasuk pengecekan pompa dan kesiapan tim lapangan. Namun, tantangan yang ada memerlukan persiapan yang lebih komprehensif di semua sektor guna menangani cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi mulai pekan kedua Desember hingga Januari 2026.
Melihat situasi ini, setidaknya terdapat lima aspek penting yang harus diperhatikan secara serius oleh semua pihak. Pertama, memastikan bahwa semua infrastruktur pengendali banjir berfungsi dengan optimal. Tanpa infrastruktur yang kuat, upaya pencegahan akan terasa sia-sia.
Pemeriksaan menyeluruh terhadap pompa baik statis maupun mobile, pintu air, serta drainase harus dilakukan. Pastikan pompa beroperasi pada kapasitas penuh dan saluran drainase tidak mengalami penyumbatan demi kelancaran aliran air.
Kedua, penting untuk memperketat mitigasi rob dan melindungi kawasan pesisir. Fahira menekankan bahwa Pemprov DKI Jakarta perlu memperkuat kesiapsiagaan di wilayah-wilayah yang berisiko, mengingat dampak rob yang bisa merugikan masyarakat, terutama di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Pentingnya Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem
Kesiapsiagaan merupakan langkah awal yang krusial dalam mengatasi ancaman cuaca ekstrem. Sebuah program tanggap darurat yang terencana dan kompeten harus siap diterapkan. Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses edukasi terkait tindakan yang harus diambil saat cuaca ekstrem berlangsung.
Penyuluhan mengenai cara bertindak saat terjadi banjir menjadi penting untuk dilakukan. Peningkatan kesadaran masyarakat akan informasi terkini mengenai cuaca dan peringatan dini dapat mengurangi angka kerugian serta resiko yang akan dihadapi.
Pemerintah juga diharapkan untuk memperkuat layanan informasi cuaca kepada masyarakat melalui platform yang mudah diakses. Dengan cara ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat waktu mengenai perkembangan cuaca dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Strategi Mitigasi Banjir yang Terpadu dan Berkelanjutan
Mitigasi banjir tidak dapat ditempuh dengan pendekatan yang parsial. Diperlukan strategi yang terintegrasi dan berkelanjutan dalam penanganan masalah banjir di Jakarta. Pembenahan infrastruktur, penanaman vegetasi, serta penegakan hukum terkait tata ruang menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pemanfaatan ruang terbuka hijau juga menjadi salah satu cara untuk menyerap air dan mengurangi genangan. Selain itu, pembangunan resapan air harus dikembangkan untuk memitigasi dampak dari curah hujan yang tinggi.
Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta, harus berkolaborasi dalam mewujudkan sistem pengendalian banjir yang efektif. Sinergi ini akan memperkuat ketahanan kota dalam menghadapi risiko atmosfer yang semakin menantang.
Peran Teknologi dalam Pemantauan dan Mitigasi Cuaca Ekstrem
Penerapan teknologi modern dalam pemantauan cuaca dan pengelolaan bencana menjadi pilihan strategis untuk menghadapi cuaca ekstrem. Dengan memanfaatkan data dan teknologi, prediksi cuaca dapat dilakukan dengan lebih akurat. Hal ini akan membantu dalam mengambil langkah antisipatif lebih awal.
Teknologi juga dapat digunakan untuk memantau kondisi infrastruktur secara real-time. Dengan cara ini, setiap potensi kerusakan dapat diidentifikasi dan ditangani sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
Inovasi teknologi dalam sistem komunikasi juga diperlukan untuk mempercepat distribusi informasi kepada masyarakat. Hal ini akan memastikan bahwa masyarakat menerima informasi yang akurat dan cepat, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang tepat saat cuaca ekstrem terjadi.















