Dedi Mulyadi mengemukakan pandangan menarik mengenai peran gubernur yang sering kali dianggap tidak memiliki banyak tugas. Dalam pandangannya, banyak gubernur yang mengandalkan kepala dinas serta bupati untuk menjalankan tugas pemerintahan sehari-hari.
Dalam berbagi pengalaman, Dedi menjelaskan bagaimana dia sering mengambil alih tugas bupati dan wali kota untuk membantu masyarakat. Dia merasa bahwa tanggung jawab ini sangat penting agar masalah yang dihadapi rakyat dapat teratasi dengan baik.
Salah satu inisiatif Dedi adalah membuka posko pengaduan di rumahnya di Subang, Jawa Barat. Dengan adanya posko ini, setidaknya 1.000 pengaduan dari masyarakat terdaftar dan ditanggapi secara langsung oleh dirinya.
Pentingnya Peran Gubernur dalam Menyelesaikan Masalah Masyarakat
Dedi Mulyadi mencatat bahwa permasalahan yang diterima melalui posko pengaduan sangat bervariasi. Dari masalah keuangan untuk rumah sakit hingga persoalan hukum yang membutuhkan solusi cepat, semua menjadi bagian dari tanggung jawab sosialnya. Masyarakat membutuhkan respons cepat, dan melalui inisiatif ini, Dedi berusaha menghadirkan solusi.
Dia juga menegaskan betapa pentingnya kehadiran pemerintah dalam jangka waktu krisis. Menurutnya, jika seorang gubernur hanya tampil sebagai simbol tanpa aksi nyata, maka perannya tidak akan memiliki dampak signifikan bagi masyarakat. Ini adalah bagian dari filosofi kepemimpinannya yang menekankan pada kebermanfaatan nyata.
KDM merasa tindakan tersebut adalah bagian dari kewajiban sebagai pejabat publik untuk mendengarkan dan merespons suara rakyat. Ia ingin menunjukkan bahwa tugas seorang gubernur bukan hanya formalitas, tetapi juga memiliki kedalaman dalam memberi solusi kepada rakyat kecil yang membutuhkan bantuan.
Konsep Gubernur yang Proaktif dan Terlibat Langsung
Saat berbicara tentang konsep kepemimpinan, Dedi menunjukkan bahwa banyak gubernur terjebak dalam rutinitas yang hanya menciptakan ilusi kesibukan. Ia menyatakan, “Jika ada gubernur yang terlihat sibuk dengan pengawalan mobil mewah, itu hanya tampak sibuk tanpa substansi.”
Dia mengajak para pemimpin lainnya untuk tidak hanya fokus pada aspek formal pemerintahan, tetapi juga terjun langsung dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan melakukan hal ini, pemimpin dapat merasakan langsung realitas dan kebutuhan rakyat.
Hal ini menjadi dorongan bagi Dedi untuk terlibat secara aktif dalam banyak kegiatan di tingkat daerah. Ia menganggap bahwa setiap tindakan kecil dapat membawa dampak yang sudah cukup besar bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Pengalaman Pribadi dalam Pelayanan Masyarakat
Pengalaman Dedi dalam melayani masyarakat membangkitkan semangat dan motivasi bagi dirinya untuk terus berkontribusi. Dia percaya jika seorang pemimpin mampu merespons aduan masyarakat dengan baik, hal ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Tidak jarang, Dedi mendapati dirinya mengubah cara pandang seorang gubernur menjadi lebih empatik. Dengan mendengarkan langsung keluhan dan harapan masyarakat, balasan positif bisa terbangun, yang pada akhirnya mempengaruhi kebijakan publik.
Dedi merasa bangga dapat berkontribusi dan membantu menyelesaikan tantangan yang dihadapi masyarakat. Ini adalah bagian dari kepuasan yang tidak dapat dinilai dengan uang, tapi sangat berarti bagi diri dan masyarakat.