Dua orang debt collector yang dikenal dengan sebutan mata elang telah meninggal dunia setelah dikeroyok oleh enam anggota Polri di depan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Kejadian tragis ini terjadi pada Kamis, 11 Desember 2025, dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat serta pihak berwenang.
Insiden ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga merusak berbagai fasilitas publik. Kerusakan yang terjadi mencakup kendaraan pribadi dan kios milik warga di sekitar lokasi, menunjukkan dampak luas dari kericuhan tersebut.
Sekitar empat mobil mengalami kerusakan signifikan termasuk taksi dan beberapa jenis kendaraan penumpang lainnya. Situasi tersebut menambah kekhawatiran akan keselamatan warga dan stabilitas di daerah tersebut.
Kronologi Kejadian Yang Menyebabkan Kerusuhan Besar
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika debt collector tersebut sedang melakukan tugasnya. Tindakan mereka, yang dianggap berlebihan oleh beberapa pihak, memicu respon agresif dari anggota Polri yang ada di lokasi.
Kemudian, situasi semakin memanas dan berujung pada penganiayaan yang berakibat fatal. Kematian kedua debt collector tersebut membuat situasi menjadi semakin tidak terkendali, menuntut perhatian publik.
Beberapa saksi mata melaporkan bahwa insiden tersebut berlangsung sangat cepat, dengan banyak orang panik dan berusaha menjauh dari lokasi. Kerumunan besar terjadi, yang menyebabkan lebih banyak kerusakan pada fasilitas di sekitar tempat kejadian.
Dampak Pada Masyarakat dan Infrastruktur Sekitar
Kerusuhan ini tidak hanya mengganggu ketenteraman warga, tetapi juga menyebabkan kerugian material yang cukup besar. Total terdapat tujuh sepeda motor yang rusak, serta lebih dari 14 lapak pedagang yang mengalami kerusakan.
Tak hanya itu, dua kios terbakar dalam insiden tersebut, dan ada dua rumah warga yang kaca jendelanya pecah akibat bentrokan. Semua ini menambah daftar panjang dampak negatif dari insiden tersebut.
Pihak kepolisian, melalui Karopenmas Divhumas, menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan melindungi warga dari potensi aksi lanjutan. Langkah ini diharapkan dapat mencegah insiden serupa di masa depan.
Tanggapan Resmi dari Pihak Kepolisian dan Lainnya
Pihak Polri segera melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian untuk menjaga situasi agar tetap terkendali. Upaya ini dilakukan untuk melindungi harta benda warga serta memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Karopenmas Divhumas menggarisbawahi pentingnya komunikasi dengan pemangku kepentingan, termasuk keluarga korban, pemilik kios, dan tokoh masyarakat setempat demi mencapai solusi terbaik. Hal ini diharapkan dapat membantu meredakan ketegangan yang mungkin muncul akibat insiden tersebut.
Pihak kepolisian juga mengingatkan perlunya kerjasama dari masyarakat untuk menjaga ketertiban. Tanpa dukungan dan kesadaran dari setiap individu, keamanan dan ketertiban sosial akan sulit untuk terwujud.















