Suasana tegang mewarnai konser salah satu band reggae yang dihelat di Lapangan Parkir TVRI, Jakarta Pusat, pada malam hari Minggu, 28 Desember 2025. Keributan yang terjadi saat konser tersebut membuat suasana yang semula meriah menjadi kacau, dan tiga orang terluka, termasuk satu yang harus dirawat di rumah sakit akibat insiden tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh, kejadian tersebut terjadi saat konser mendekati akhir. Di tengah penampilan, dugaan aksi pencopetan di kalangan penonton memicu ketegangan, dan akhirnya adu mulut terjadi, berujung pada bentrokan yang mengakibatkan beberapa orang terluka.
“Ada tuduhan mengenai seorang pelaku copet dalam kerumunan,” ungkap Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki, saat memberikan penjelasan kepada wartawan pada Senin, 29 Desember 2025. Keributan ini membuat pihak keamanan dan polisi harus turun tangan untuk meredakan situasi yang semakin tidak terkendali.
Penanganan Insiden oleh Pihak Berwenang di Lokasi Konser
Pihak kepolisian bersama sekuriti yang berjaga di lokasi segera mengintervensi untuk meredakan keributan. Beberapa individu yang terlibat dalam bentrokan tersebut diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut, sementara petugas medis memberikan pertolongan kepada yang terluka.
Salah satu korban yang terluka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Keterangan dan saksi mata di sekitar lokasi membantu polisi dalam mengumpulkan informasi mengenai pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut.
“Kami masih melakukan pengembangan kasus ini,” lanjut Kompol Haris. Saat ini, mereka menangkap dua orang yang dicurigai terlibat, yang diidentifikasi dengan inisial I dan H.
Dampak Psikologis dan Sosial Bagi Penyanyi dan Penonton
Insiden ini tidak hanya berdampak fisik pada yang terluka, tetapi juga meninggalkan trauma bagi penonton lainnya. Banyak yang hadir di acara tersebut merasa ketakutan dan berusaha mengingat kembali apapun yang terjadi saat keributan berlangsung.
Tentu saja, situasi ini memengaruhi reputasi dan citra band yang sedang tampil. Di tengah sorakan penggemar, insiden ini memberikan kesan yang sebaliknya dan membawa perhatian negatif bagi penyelenggaraan konser di masa mendatang.
Pihak penyelenggara konser seharusnya memikirkan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik untuk menghindari kejadian serupa. Kerjasama dengan pihak keamanan menjadi aspek penting yang harus dijalankan demi menjaga keamanan penonton dan artis.
Reaksi dari Masyarakat dan Media Mengenai Insiden Tersebut
Setelah insiden tersebut viral, banyak masyarakat dan media memberikan komentar beragam. Beberapa mengecam situasi tersebut, sementara yang lain mengekspresikan keprihatinan terhadap keselamatan di konser musik.
Reaksi di media sosial pun tidak kalah meriah, dengan banyak netizen memberikan pendapat tentang pentingnya keamanan dalam acara besar. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian semacam ini bisa memicu debat yang lebih besar tentang perlunya regulasi dalam penyelenggaraan konser.
Sebagian penonton yang terintervensi oleh situasi tersebut merasa sangat kecewa dan berharap ada tindak lanjut dari pihak penyelenggara. Sebagai penggemar, mereka menginginkan pengalaman positif saat menonton musisi favorit mereka.
Pesan dan Tindak Lanjut Dari Pihak Kepolisian
Pihak kepolisian berjanji akan melakukan investigasi mendalam mengenai insiden ini. Pada konferensi pers yang berlangsung, mereka menegaskan pentingnya perlindungan dan keamanan dalam setiap acara yang melibatkan banyak orang.
Kompol Haris juga mengingatkan bahwa tindakan preventif perlu ditingkatkan untuk menghindari konflik di masa depan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait dalam penyelenggaraan berbagai acara musik di masa mendatang.
Sebagai penutup, mereka berjanji akan memberitahukan masyarakat tentang perkembangan kasus ini. Masyarakat perlu merasa aman saat menghadiri acara yang seharusnya menjadi hiburan, bukan tempat konflik.















