Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mempunyai visi yang jelas untuk partainya menjelang Pemilu 2029. Ia menyatakan bahwa target utama Golkar adalah meningkatkan jumlah kursi yang diperoleh di DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Dalam Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulawesi Tenggara, Bahlil menekankan pentingnya tidak berpuas diri dengan hasil pemilu sebelumnya. Ia juga mendorong seluruh kader untuk mempersiapkan langkah konkret agar dapat mencapai tujuan tersebut dengan baik.
“Golkar harus memiliki ambisi lebih besar dari sekedar mempertahankan posisi yang sudah ada,” tutur Bahlil. Ia menegaskan perlunya konsolidasi organisasi secara menyeluruh agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Demi mencapai target yang ambisius ini, Bahlil menginstruksikan agar seluruh pengurus dan kader melakukan konsolidasi hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Revitalisasi pengurus yang kurang aktif juga menjadi salah satu fokus dalam upaya ini.
“Konsolidasi ini harus sampai ke tingkat desa. Jika ada pengurus yang hanya menyandang nama, mereka perlu dihidupkan kembali,” tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen Bahlil dalam memperkuat struktur partai dari dasar.
Meningkatkan Keterlibatan Anggota di Semua Tingkatan
Salah satu langkah yang diambil dalam konsolidasi adalah memperluas jaringan komunikasi antara pengurus di berbagai tingkatan. Keterlibatan anggota di setiap daerah menjadi penting untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Kami ingin semua pengurus aktif di lapangan, berinteraksi langsung dengan pemilih,” kata Bahlil. Dengan mendengarkan suara rakyat, diharapkan Golkar bisa merumuskan kebijakan yang lebih relevan.
Dalam upaya ini, pengurus di tingkat daerah juga diharapkan memiliki inisiatif yang lebih besar. Ini bertujuan agar mereka tidak hanya menunggu instruksi dari pusat, namun juga mampu bergerak lebih cepat sesuai kebutuhan lokal.
Bahlil menekankan bahwa Golkar harus lebih responsif terhadap dinamika masyarakat yang terus berkembang. Ia mengajak para kader untuk menggali potensi yang ada di sekitar mereka.
Pentingnya Adaptasi Terhadap Generasi Muda
Bahlil menyadari bahwa komposisi pemilih pada Pemilu 2029 akan didominasi oleh generasi muda, yaitu mereka yang berusia antara 17 hingga 50 tahun. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 73 persen dari populasi pemilih berasal dari kelompok ini.
Ia juga mencatat bahwa yang akan menang di masa depan bukanlah yang besar, tetapi yang cepat beradaptasi. Untuk itu, Golkar harus berani berinovasi dalam cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan pemilih muda. Bahlil mengusulkan rencana strategis jangka panjang yang solid guna meningkatkan kinerja partai di setiap pemilu. Ini mencakup pengembangan program-program yang relevan bagi masyarakat.
Lebih jauh, Bahlil juga menambahkan bahwa Golkar perlu membangun kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan. Kolaborasi ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap partai.
Menyusun Strategi Jangka Panjang untuk Kesuksesan Partai















