Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mengambil langkah konkret untuk memperkuat ketahanan ideologi di lingkungan pendidikan melalui program Penguatan Kampus Kebangsaan. Kegiatan ini diadakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, dengan fokus utama untuk mengatasi penyebaran paham radikal terorisme di ruang digital.
Kepala BNPT, Eddy Hartono, S.I.K., M.H., menyatakan bahwa terorisme kini semakin memanfaatkan media sosial sebagai alat penyebarluasan ideologi radikal. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi kepada civitas akademika sebagai langkah preventif dalam pencegahan penyebaran paham tersebut.
“Saat ini, kita perlu memahami modus operandi dan perkembangan terorisme terkini,” ungkap Eddy Hartono saat acara dibuka pada Rabu, 9 Desember 2025. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa media sosial menjadi tempat yang efektif untuk melakukan propaganda, rekrutmen, dan pendanaan terorisme.
Mitigasi dan pencegahan di kalangan kampus sangat penting untuk dilakukan agar ideologi radikal tidak menyebar lebih luas. Kegiatan ini berupaya menjadi bagian dari kesadaran bersama untuk menangkal ancaman terorisme yang nyata di era digital saat ini.
Pentingnya Edukasi Terhadap Radikalisasi di Kalangan Mahasiswa
Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mencegah radikalisasi, terutama di kalangan mahasiswa yang menjadi target empuk. Dengan memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai bahaya radikalisasi, diharapkan generasi muda dapat lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang diterima.
Maka, kegiatan seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan mahasiswa tentang pentingnya berpikir kritis dan skeptis terhadap konten yang mereka konsumsi, terutama di media sosial. Selain itu, diskusi dan forum yang melibatkan pakar juga bisa memberikan perspektif yang lebih luas mengenai masalah ini.
Di samping itu, melibatkan pihak akademisi dalam pengembangan kurikulum yang lebih sensitif terhadap isu radikalisasi sangatlah penting. Hal ini akan membantu mahasiswa memahami konteks sosial, politik, dan budaya di mana paham radikal berkembang dan mempengaruhi masyarakat.
Melalui pendekatan yang terpadu, BNPT ingin mendorong universitas untuk menjadi garda terdepan dalam membentengi mahasiswa dari ideologi-ideologi yang dapat merusak tatanan masyarakat. Dengan demikian, akan terbentuk masyarakat yang lebih toleran dan memiliki daya tahan terhadap pengaruh-pengaruh negatif.
Peran Media Sosial dalam Penyebaran Ideologi Radikal
Media sosial berfungsi sebagai platform yang memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat dan luas. Meskipun memberikan banyak manfaat, media sosial juga dapat disalahgunakan untuk menyebarkan paham radikal dan terorisme.
Para pelaku terorisme seringkali menggunakan media sosial untuk menarik perhatian dan merekrut anggota baru. Dalam hal ini, penting bagi masyarakat untuk menyadari modus operandi yang mereka gunakan dan bagaimana cara melawannya.
BNPT berupaya memberikan pelatihan kepada mahasiswa untuk mengenali dan memahami konten radikal di media sosial. Dengan pemahaman ini, diharapkan para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan pesan-pesan positif di dunia maya.
Selain itu, BNPT juga mendorong kerjasama antara pihak kampus dan platform media sosial. Hal ini bertujuan agar konten yang bersifat negatif dapat lebih cepat terdeteksi dan ditangani. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penyebaran paham radikal dapat diminimalisasi.
Upaya Konkret dalam Meningkatkan Kesiapsiagaan Nasional
Melawan terorisme bukanlah tanggung jawab BNPT semata, tetapi merupakan upaya kolektif semua elemen masyarakat. Oleh karena itu, BNPT mengajak seluruh civitas akademika untuk bersama-sama meningkatkan kesiapsiagaan nasional terhadap ancaman ini.
Dengan memberikan pelatihan dan workshop, BNPT berharap dapat memperkuat pemahaman tentang ancaman terorisme dan cara penanganannya. Mahasiswa yang terlibat diharapkan dapat menjadi pionir dalam menyebarkan kesadaran ini di lingkungan mereka masing-masing.
Beberapa program yang dilaksanakan BNPT mencakup diskusi panel, seminar, dan pelatihan yang bertujuan untuk mendidik mahasiswa tentang strategi pencegahan terorisme. Melalui partisipasi aktif, mahasiswa dapat memahami lebih dalam mengenai isu-isu yang ada.
BNPT juga melibatkan alumni yang pernah terlibat dalam program ini untuk berbagi pengalaman dan insight yang berharga. Dengan cara ini, diharapkan mahasiswa baru dapat melihat dampak nyata dari apa yang telah dilakukan serta memahami pentingnya edukasi dalam mengurangi risiko radikalisasi.















