Siswa SMAN 72 Jakarta dengan inisial A mengisahkan pengalaman menegangkan yang dialaminya saat terjadi ledakan di dekat masjid. Dia berada di lokasi yang sangat berisiko dan menyaksikan langsung momen yang penuh kepanikan itu.
Cerita A terungkap ketika ia kembali ke sekolah bersama orang tuanya untuk mengambil barang-barang yang tertinggal. Dalam keterangannya, A menjelaskan bahwa kejadian itu sangat mengganggu konsentrasinya dan membuatnya ketakutan.
“Saya di tengah masjid saat ledakan itu terjadi. Jarak ledakan sangat dekat dari tempat saya berdiri, antara 5 hingga 3 meter,” ungkapnya kepada wartawan pada hari Sabtu (8/11/2025).
Momen Menegangkan Saat Ledakan Terjadi di Masjid
Menurut A, ledakan terdengar dua kali dalam waktu yang sangat dekat. Ledakan pertama terjadi ketika jamaah salat Jumat hendak dimulai, yang membuat semua orang panik dan berhamburan keluar.
“Setelah salat pertama, tiba-tiba masjid meledak lagi ketika sudah sepi,” tambah A. Dia menyebutkan bahwa ledakan kedua terjadi kira-kira 10 hingga 15 menit setelah yang pertama.
Saat ledakan pertama pecah, A dengan cepat berlari keluar dari masjid bersama beberapa siswa lainnya. Dia merasakan suasana yang sangat mencekam dan berbahaya, ditambah dengan teriakan dan panik di sekitarnya.
Trauma yang Dirasakan Siswa Setelah Kejadian
Akibat ledakan itu, A mengalami luka di kepala sebelah kanan dekat telinga, dan luka tersebut masih dibalut perban putih ketika ia diwawancarai. Meski terlihat serius, dirinya mengaku bahwa lukanya tidak dalam.
“Luka saya hanya sobek karena terkena serpihan, sepertinya berasal dari paku bom yang mungkin digunakan,” terangnya. Dia mendengar bahwa banyak temannya juga mengalami luka serupa.
Terluka namun tidak terlalu parah, A menyatakan bahwa dia sangat bersyukur. “Saya hanya mengalami goresan kecil, dan tidak perlu dijahit,” ungkapnya. Namun, rasa syok dan trauma masih membayangi pikirannya setelah peristiwa itu.
Reaksi Masyarakat Terhadap Ledakan dan Keamanan Lingkungan
Kejadian tersebut tentu saja memicu reaksi dari masyarakat sekitar. Banyak orang tua dan warga setempat menjadi sangat khawatir tentang keamanan di daerah itu dan berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Beberapa orang tua pun hadir di lokasi untuk memastikan keselamatan anak-anak mereka. Mereka merasa perlu untuk mengawasi anak-anaknya, terutama setelah mengetahui adanya insiden yang melibatkan ledakan.
Kekhawatiran ini bukan hanya dirasakan oleh orang tua, tetapi juga oleh masyarakat luas. Banyak yang mempertanyakan seberapa aman lingkungan sekitar masjid dan faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap terjadinya ledakan tersebut.















