Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan telah mengambil langkah signifikan dalam menangani masalah banjir yang sering melanda kawasan Jati Padang, Pasar Minggu. Salah satu rencana yang diusulkan adalah pembangunan rumah vertikal sebagai solusi jangka panjang untuk masalah tersebut.
Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, menegaskan bahwa tujuan dari pembangunan ini adalah untuk merelokasi warga yang tinggal di pinggiran kali yang rentan akan banjir. Dengan langkah ini, diharapkan kawasan tersebut bisa lebih aman saat musim hujan tiba.
Dalam penjelasannya, Anwar juga mengungkapkan bahwa saat ini kondisi tanggul Baswedan yang dibangun mengalami kerusakan, sehingga tidak lagi efektif dalam mengatur debit air saat hujan deras. Oleh karenanya, pemerintah perlu melakukan tindakan cepat untuk memperbaikinya dan menjaga keselamatan warga.
Rencana Pembangunan Rumah Vertikal di Jati Padang
Rencana pembangunan rumah vertikal merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk merelokasi warga yang saat ini tinggal di daerah berisiko tinggi. Dengan lokasi yang lebih aman, diharapkan warga bisa terhindar dari dampak buruk banjir. Selain itu, rumah vertikal ini juga dianggap sebagai upaya untuk memaksimalkan penggunaan lahan yang tersedia.
Anwar menambahkan bahwa untuk tahap sementara, pemerintah akan melakukan pengerukan kali dan membangun turap sebagai solusi jangka pendek. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi genangan air di daerah tersebut sebelum pembangunan lebih besar dilakukan.
Perbaikan tanggul yang jebol akibat curah hujan yang tinggi juga menjadi perhatian utama. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk segera melakukan perbaikan demi mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga keamanan warga di sekitarnya.
Strategi Penanganan Banjir Jangka Pendek dan Panjang
Dalam upaya penanganan banjir, ada dua pendekatan yang diterapkan, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, tindakan yang diambil mencakup pengerukan sungai dan membangun turap sementara guna mengendalikan aliran air saat hujan. Langkah-langkah ini diharapkan mampu memberikan solusi instan bagi masyarakat.
Sementara untuk jangka panjang, pemerintah memiliki rencana untuk membangun penampungan air yang akan berfungsi menyimpan air saat gelombang hujan tiba. Di atas penampungan tersebut juga akan dibangun rumah susun, sehingga dapat mengurangi kebutuhan lahan dan menciptakan hunian berkelanjutan.
Rencana jangka panjang ini juga mencakup penataan kawasan Jati Padang menjadi area resapan air yang luasnya mencapai sekitar tujuh hektare. Dengan demikian, diharapkan kawasan ini dapat menyerap air hujan dengan lebih baik, dan mengurangi risiko genangan saat curah hujan tinggi.
Peningkatan Infrastruktur dan Keselamatan Warga
Pemerintah tidak hanya fokus pada aspek fisik dari penanganan banjir, tetapi juga mempertimbangkan keselamatan warga. Dalam rangka menciptakan lingkungan yang lebih aman, berbagai inisiatif telah diusulkan, seperti pembangunan rumah susun dan fasilitas umum lainnya yang dapat menunjang kebutuhan warga.
Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa proses evakuasi dan penanggulangan bencana berjalan dengan efektif. Tim penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) terus beroperasi untuk membersihkan lokasi pasca banjir, terutama di kawasan RW 06.
Kegiatan pembersihan ini mencakup pengangkatan material sisa banjir dan perbaikan fasilitas umum yang terdampak. Diharapkan dengan upaya ini, masyarakat dapat segera kembali beraktivitas dan kehidupan dapat pulih secepatnya setelah kejadian banjir.


							












