Hubungan cinta antara seorang perawat dan pacarnya berujung tragedi yang tak terduga. Perempuan ini, yang awalnya berharap bisa berbagi kebahagiaan, malah mengalami kehilangan besar akibat kepercayaan yang dia berikan pada sang kekasih.
Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka tampak semakin intim. Namun, rasa saling percaya yang dibangun ternyata tidak berujung pada kebaikan.
Ketidakpastian yang Menghampiri Hubungan Mereka
Kisah ini dimulai ketika korban dan pelaku, RA, saling mengenal di tempat kerja yang sama dan kemudian menjalin hubungan asmara. RA, yang berusia 25 tahun, sebelumnya telah resign dari tempat kerja tersebut sebelum hubungan mereka semakin erat.
Situasi semakin rumit ketika mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di sebuah hotel. Momen ini seharusnya menjadi kebahagiaan, namun berubah menjadi petaka malam kedua mereka di hotel pada 3 September 2025.
Kejadian yang mengejutkan terjadi pada pukul 04.00 WIB ketika korban tertidur nyenyak. RA dengan licik memanfaatkan situasi tersebut untuk mengambil barang-barang berharga milik kekasihnya.
Rencana Jahat di Balik Malam yang Tenang
Pagi hari, ketika korban menyadari kehilangan, kepanikan melanda dirinya. Ia tidak menyangka pacarnya sendiri yang mengambil sepeda motor dan handphone miliknya.
CCTV hotel menjadi saksi bisu dari aksi pencurian yang keji ini. Rekaman menunjukkan betapa mudahnya RA melakukan aksinya tanpa rasa bersalah sama sekali.
“Mereka menginap selama dua hari, dan di malam kedua ini, pelaku melihat kesempatan untuk mengambil barang-barang tersebut,” ungkap AKP Bima Sakti yang menangani kasus ini.
Dampak Psikologis yang Dirasakan Korban
Kehilangan barang berharga hanyalah satu sisi dari tragedi ini. Korban merasakan dampak psikologis yang cukup mendalam akibat pengkhianatan tersebut. Perasaan dikhianati menghantuinya, menjadikan pengalaman ini sulit untuk dilupakan.
Rasa sakit akibat kehilangan barang pun disertai dengan kehilangan kepercayaan pada orang yang dicintainya. Bagi korban, masa depan hubungan mereka pun menjadi samar.
Hilangnya dukungan dari orang terdekat dalam situasi ini menambah berat beban emosional yang harus dia tanggung.















