Kasus pembobolan yang terjadi pada perusahaan sekuritas asal Inggris, markets.com, oleh seorang Warga Negara Indonesia (WNI) menggemparkan dunia bisnis. Kerugian yang dialami mencapai Rp 6,6 miliar dan kini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian.
Pihak Bareskrim Polri, melalui Kombes Andri Sudarmadi, mengungkapkan bahwa pelaku melakukan akses ilegal terhadap Finalto International Limited, yang merupakan pemilik dari platform ini. Platform berfokus pada transaksi jual beli mata uang kripto dan beroperasi dengan kantor pusat di London, Inggris.
“Kami menerima laporan mengenai manipulasi yang dilakukan oleh pengguna terhadap aset kripto di market.com. Kerugian yang dialami oleh Finalto International Limited mencapai Rp 6.673.440.000,” jelas Andri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Setelah laporan diterima, tim penyidik langsung melacak aliran dana dan identitas akun-akun yang diduga terlibat. Upaya tersebut membuahkan hasil, dan tersangka dengan inisial HS berhasil ditangkap pada 15 September 2025 di Bandung, Jawa Barat.
“Tersangka sebelumnya berprofesi sebagai distributor aksesoris komputer dan telah mengenal perdagangan kripto sejak 2017,” tambah Andri. Modus operandi yang dilakukan pelaku adalah memanfaatkan kelemahan sistem pada platform yang bersangkutan.
Dia mengetahui adanya celah dalam sistem input yang memungkinkan dia untuk memanipulasi harga jual beli aset. Hal ini mengakibatkan platform secara otomatis mencantumkan nilai yang di-input oleh pelaku dalam kolom deposit.
Aspek Hukum dan Penegakan Hukum dalam Kasus ini
Polemik terkait penegakan hukum dalam kasus pembobolan ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan terhadap perusahaan di bidang digital. Kasus ini tidak saja berdampak pada kerugian finansial tetapi juga merusak reputasi perusahaan.
Bareskrim Polri melakukan langkah cepat untuk menyelidiki dan menindaklanjuti kasus ini. Penangkapan tersangka memberikan sinyal yang jelas bahwa tindakan kriminal seperti ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
Hukum di Indonesia memiliki ketentuan yang cukup ketat terhadap kejahatan siber. Pelaku yang terlibat tidak hanya harus menghadapi konsekuensi hukum, tetapi juga perlu mempertanggungjawabkan kerugian yang ditimbulkan.
Implikasi Terhadap Keamanan Digital Perusahaan Sekuritas
Kasus ini mengangkat perhatian terhadap keamanan siber dalam bisnis sekuritas, terutama yang bergerak di bidang mata uang kripto. Dengan semakin maraknya penggunaan teknologi informasi, risiko pembobolan juga meningkat secara signifikan.
Perusahaan perlu melakukan investasi yang signifikan dalam teknologi keamanan untuk melindungi aset dan data. Implementasi sistem yang lebih kuat dan prosedur pengawasan yang ketat bisa menjadi langkah awal untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, pelatihan kepada karyawan juga menjadi hal yang krusial. Memahami bagaimana mendiagnosis dan merespon tanda-tanda awal dari ancaman siber dapat mengurangi potensi kerugian.
Pencegahan dan Penanganan Kejahatan Siber di Masa Depan
Pentingnya kerjasama antara perusahaan dan institusi penegak hukum menjadi sorotan dalam kasus ini. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sistem pertahanan siber di seluruh sektor industri.
Perusahaan juga sebaiknya memperbarui kebijakan mereka secara berkala terkait keamanan data dan penipuan siber. Hal ini akan memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan mitra bisnis tentang komitmen mereka terhadap keamanan.
Di sisi lain, edukasi publik mengenai risiko kejahatan siber juga tidak kalah penting. Masyarakat harus memahami cara melindungi diri mereka saat bertransaksi secara online, terutama di bidang yang berisiko tinggi seperti cryptocurrency.
Kasus pembobolan di markets.com adalah pengingat bahwa dunia digital kini semakin rentan. Melalui langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran bersama, kita dapat mengurangi risiko dan dampak dari kejahatan siber. Ke depan, penting bagi semua pihak untuk memperkuat sistem dan melakukan peninjauan berkala agar tetap waspada terhadap berbagai bentuk ancaman.















