Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan terkait kasus pembakaran kios yang terjadi di Kalibata, Jakarta Selatan, yang berawal dari aksi pengeroyokan pada Kamis, 11 Desember 2025. Peristiwa tragis ini mengakibatkan dua penagih utang kehilangan nyawa mereka, yang dalam istilah lokal biasanya disebut “mata elang”.
Dalam keterangan resminya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang dalam tahap mendalami lebih lanjut peristiwa tragis tersebut. Ia meminta agar semua pihak memberi waktu bagi penyidik untuk bekerja secara optimal dan mendalami semua sisi dari insiden ini.
Untuk mendukung penyelidikan, pihak berwenang telah memeriksa sejumlah saksi yang terlibat, termasuk mereka yang secara langsung terkena dampak dari kebakaran kios. Langkah ini, menurut Budi, sangat penting untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kejadian yang menimbulkan kerugian besar ini.
Penyelidikan Kasus Pembakaran Kios di Kalibata
Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap kurang lebih 20 saksi terkait insiden kebakaran kios di Kalibata. Beberapa saksi adalah korban yang mengalami kerugian, baik berupa kios yang terbakar maupun kendaraan yang ikut dilalap api.
Menurut Budi, total estimasi kerugian akibat peristiwa tersebut mencapai lebih dari Rp1,2 miliar. Jumlah ini menunjukkan seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh tindakan kekerasan yang sudah berlangsung di komunitas tersebut.
Pihak kepolisian tidak menemukan kendala berarti dalam upaya mereka untuk mengungkap kasus ini. Namun, mereka mengingatkan bahwa pengungkapan kasus memerlukan sinergi antara fakta di lapangan, barang bukti, dan keterangan dari saksi yang terlibat.
Tindakan Pemulihan dan Keamanan Wilayah
Dalam konteks situasi yang sudah berkembang, Budi menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan aparatur penegak hukum. Masyarakat diimbau agar selalu melaporkan segala bentuk tindakan kriminal atau mencurigakan kepada pihak berwenang agar bisa diambil tindakan cepat.
Pihak kepolisian juga akan meningkatkan patroli di area yang rawan terhadap tindakan kriminal. Ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada warga dan mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa depan.
Lewat kerja sama antara warga dan pemerintah, diharapkan lingkungan sekitar dapat lebih kondusif dan mencegah terjadinya kejahatan. Kebakaran kios ini menjadi pengingat bagi semua orang untuk selalu waspada atas segala bentuk tindakan kriminal yang bisa membahayakan keamanan komunitas.
Pentingnya Kesadaran akan Keamanan Bersama
Insiden di Kalibata menggugah kesadaran banyak pihak bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. Setiap individu harus berperan aktif dalam menjaga lingkungannya agar terhindar dari ancaman yang tidak diinginkan.
Setiap warga diharapkan mampu mengenali potensi bahaya di sekitarnya. Melalui aktivitas komunitas, seperti pertemuan rutin, warga dapat berkoordinasi untuk membahas masalah keamanan yang ada.
Pola pikir preventif sangat penting untuk diterapkan. Edukasi mengenai cara melindungi diri dan lingkungan dari kejahatan bisa dilakukan melalui seminar atau diskusi yang melibatkan pemangku kepentingan setempat.















