Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Indonesia, menunjukkan ketidakpuasan terhadap kritik yang ditujukan kepada program solusi ketahanan pangan nasional. Dia berpendapat, meskipun ada beberapa masalah dalam pelaksanaannya, program ini tetap memiliki manfaat yang besar dan perlu dilanjutkan.
Di tengah berbagai tantangan, Prabowo mencatat adanya keracunan makanan yang melibatkan sekitar delapan ribu orang. Namun, dia menegaskan bahwa hal ini tidak bisa menjadi alasan untuk menghentikan program yang telah berhasil mendistribusikan porsi makanan mencapai 1,4 miliar.
“Kita tidak bisa hanya melihat masalah tanpa memahami konteks yang lebih luas,” ujarnya. Dia menegaskan bahwa sejumlah kritik tidak adil jika hanya berfokus pada kesalahan tanpa mempertimbangkan semua manfaat yang telah diperoleh.
Program Ketahanan Pangan dan Pencapaian yang Signifikan
Prabowo meyakini bahwa untuk mencapai tujuan ketahanan pangan, kolaborasi dan perbaikan berkelanjutan sangat penting. Dia menyerukan agar semua pihak terlibat dalam meningkatkan kualitas pelaksanaannya, termasuk peran serta masyarakat dan guru.
Dia menyatakan bahwa meskipun ada laporan keracunan, angka yang dihasilkan masih sangat kecil dibandingkan dengan total distribusi makanan. “Statistik menunjukkan hanya 0,0007 atau 0,0008 persen masalah yang terjadi,” tambahnya.
Dengan demikian, Prabowo merasa bahwa pencapaian program ini masih sangat signifikan dan patut diperjuangkan. “Jika kita menghentikan hal-hal yang telah berhasil, kita akan kehilangan peluang untuk memperbaiki lebih lanjut,” ucapnya tegas.
Membangun Kesadaran dan Tanggung Jawab Bersama
Prabowo menekankan pentingnya membangun kesadaran akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kesehatan anak-anak. Dia meminta agar para guru dan orang tua aktif mengingatkan anak-anak tentang kebersihan saat makan.
“Mencuci tangan sebelum makan dan menggunakan sendok bisa menjadi langkah kecil namun sangat berarti,” ujarnya. Dengan cara ini, mereka diharapkan bisa menurunkan risiko keracunan lebih lanjut.
Prabowo juga berjanji akan melakukan evaluasi berkala terhadap dampak program. “Kita tidak ingin satu kasus pun terlewatkan, dan berusaha semaksimal mungkin agar kasus keracunan menjadi nol,” tambahnya.
Kerja Sama dan Dukungan dari Semua Pihak
Prabowo meminta semua pihak untuk tidak hanya fokus pada kritik tetapi juga turut memberikan saran konstruktif. Dia mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam perbaikan program ketahanan pangan dengan cara aktif berpartisipasi.
“Kritik yang membangun sangatlah penting, tetapi harus disertai dengan solusi yang realistis,” jelasnya. Komitmen untuk berkolaborasi, kata Prabowo, akan membuat program ini lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan program, termasuk kepala BGN dan pihak terkait lainnya. “Prestasi ini seharusnya diakui dan diteruskan agar tidak sia-sia,” tutupnya.