Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini mengadakan pertemuan penting dengan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Pertemuan yang berlangsung di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian ini, bertujuan untuk membahas dua proyek strategis yang diusulkan untuk kawasan ibukota.
Proyek tersebut mencakup revitalisasi kawasan Kota Tua yang bersejarah serta pembangunan Rumah Sakit Tipe A bertaraf internasional di Sumber Waras. Usulan tersebut diharapkan dapat ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) agar pelaksanaannya lebih cepat dan efisien.
Pramono menjelaskan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan pusat sangat penting untuk pencapaian tersebut. Ia menyatakan, “Kami bertemu dengan Menko Perekonomian untuk membahas pengembangan dan revitalisasi dua lokasi ini. Semoga dengan persetujuan PSN, proses pembangunan akan terfasilitasi dengan lebih baik.”
Revitalisasi Kota Tua akan melibatkan kerja sama dengan Danantara dan Kementerian Pariwisata. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan potensi pariwisata sekaligus menjaga nilai-nilai sejarah yang ada.
Pentingnya Revitalisasi Kawasan Kota Tua di Jakarta
Kota Tua merupakan salah satu kawasan bersejarah yang menyimpan banyak nilai budaya dan sejarah bagi Jakarta. Revitalisasi kawasan ini tidak hanya akan meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Pramono menyebutkan bahwa aset yang dimiliki oleh pemerintah pusat di Kota Tua merupakan keberuntungan tersendiri. Sinergi antara Pemprov DKI dan Danantara diperlukan untuk memastikan bahwa kawasan ini dapat dikelola dengan baik.
Dalam pelaksanaan revitalisasi, Pemprov DKI akan berfokus pada peningkatan infrastruktur dasar seperti trotoar, perbaikan jalan, dan normalisasi sungai. Ini semua dimulai pada tahun 2026 untuk menyiapkan kawasan tersebut sebelum pembangunan lebih lanjut dilakukan.
Ide utama dari revitalisasi ini adalah mengintegrasikan kawasan bersejarah dengan modernisasi yang sejalan. Dengan demikian, Kota Tua diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata yang lebih menarik sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.
Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di Sumber Waras
Selain revitalisasi Kota Tua, usulan pembangunan Rumah Sakit Tipe A juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan layanan kesehatan di Jakarta. Rumah sakit ini direncanakan memiliki standar internasional dan akan menjadi pusat perawatan kesehatan yang sangat dibutuhkan.
Pramono menyatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah prioritas yang harus dijaga. Rumah sakit ini akan berlokasi di lahan Sumber Waras yang strategis, sehingga mudah diakses oleh warga sekitar.
Diharapkan dengan adanya rumah sakit ini, layanan kesehatan di Jakarta akan lebih merata dan kualitasnya juga meningkat. Proyek ini diharapkan dapat berjalan bersamaan dengan revitalisasi Kota Tua untuk menjawab kebutuhan masyarakat di dua bidang yang berbeda.
Pembangunan ini akan menggunakan teknologi terkini untuk memberikan layanan yang maksimal kepada pasien. Melalui kemitraan yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, proyek ini dapat terwujud dengan efisien.
Transportasi sebagai Pendukung Revitalisasi dan Pembangunan
Pembangunan infrastruktur transportasi juga merupakan bagian penting dari upaya revitalisasi kawasan Kota Tua. Pemprov DKI melalui PT MRT Jakarta sedang mengembangkan jalur MRT Fase 2 yang akan terhubung langsung ke Kota Tua.
Pembangunan jalur MRT ini diharapkan selesai pada tahun 2029 dan akan meningkatkan aksesibilitas kawasan. Dengan adanya MRT, kawasan ini akan terintegrasi dalam sistem transportasi modern yang memudahkan masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung.
Dalam rencananya, seluruh pembangunan MRT di bawah tanah akan rampung pada tahun 2027. Ini berarti tidak ada lagi gangguan di permukaan yang dapat menghambat revitalisasi Kota Tua.
Dengan konektivitas yang lebih baik, diharapkan Kota Tua dapat menjadi kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang dapat mengakomodasi mobilitas tinggi di perkotaan.
Dengan inisiatif dan rencana yang matang, harapannya adalah bahwa Kota Tua dan Sumber Waras akan mengalami transformasi positif yang tidak hanya meningkatkan citra Jakarta tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Melalui kolaborasi lintas sektoral, semua harapan ini diharapkan dapat terwujud dengan baik.















