Seorang pria berinisial DM (46) ditemukan meninggal dunia di Kali Sunter, Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Kamis (12/11/2025) pagi. Pria tersebut diduga melarikan diri setelah ketahuan melakukan pencurian, dan terjun ke sungai untuk menghindari amukan warga.
Pihak kepolisian, melalui Kanit Reskrim Polsek Koja, menyatakan bahwa jenazah DM sudah dievakuasi setelah ditemukan di dasar sungai. Kejadian ini menarik perhatian masyarakat sekitar yang mempertanyakan motif di balik perilakunya.
Saksi di lokasi mengaku melihat DM mondar-mandir dengan tingkah laku mencurigakan sekitar pukul 04.30 WIB. Saat dihampiri, ia berdalih sedang mencari colokan untuk mengisi daya telepon selularnya.
Kejadian Berawal dari Tindakan Mencurigakan
Keterangan dari saksi menyebutkan bahwa DM terlihat gelisah ketika ditanya. Dia mengaku bahwa teleponnya mati dan berharap bisa meminjam charger di area tersebut.
Saksi tersebut kemudian menjelaskan bahwa ia mengantar DM ke Pos RT 012, tempat di mana kendaraan roda dua menunggu. Namun, situasi berbalik ketika DM melihat rekannya dan langsung berlari ketika dikejar oleh warga.
Rekan DM berhasil melarikan diri dengan sepeda motor, namun DM tidak seberuntung itu. Saat berlari, ia melompat ke Kali Sunter, berharap bisa menyelamatkan diri dari kejaran warga yang semakin dekat.
Pencarian dan Penemuan Jasad
Setelah melompat ke dalam air, DM tidak pernah muncul lagi ke permukaan. Keberadaannya menjadi misteri, dan warga setempat pun meminta bantuan pihak berwajib untuk melakukan pencarian.
Pukul 07.00 WIB, petugas datang ke lokasi untuk menyelidiki lebih lanjut. Mereka juga meminta bantuan dari unit pemadam kebakaran untuk melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai.
Kondisi air yang dalam dan deras menyulitkan proses pencarian. Namun, petugas tidak menyerah, berusaha mencari dengan segala cara agar jenazah DM dapat ditemukan.
Reaksi Masyarakat Setempat
Kejadian yang menimpa DM memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat setempat. Beberapa warga merasa prihatin, sementara yang lain berpendapat bahwa tindakan tersebut merupakan konsekuensi dari perbuatannya.
Dalam wawancara, beberapa warga mengungkapkan rasa syok dan bingung atas apa yang terjadi. Mereka merasa bahwa tindakan kejar-mengejar seperti ini seharusnya dapat dihindari jika komunikasi antara warga dan pelaku lebih baik.
Sebagian lainnya berpendapat bahwa tindakan mencuri harus diberikan konsekuensi yang tegas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika sosial yang ada di masyarakat.















