Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, baru-baru ini mengungkapkan rencana signifikan mengenai perubahan logo organisasi tersebut. Langkah ini menandai sebuah transformasi penting yang bertujuan untuk memperkuat dukungan terhadap agenda politik Presiden Prabowo Subianto.
Dalam pernyataannya, Budi Arie menegaskan bahwa perubahan logo merupakan bagian dari upaya menyelaraskan Projo dengan visi dan misi baru yang diusung oleh Prabowo. Transformasi ini tidak hanya sekedar perubahan visual, tetapi diharapkan juga dapat memodernisasi cara organisasi beroperasi dan berinteraksi dengan publik.
Perubahan Logo: Simbol Transformasi dan Dukungan Politik
Budi Arie menjelaskan bahwa salah satu alasan utama di balik perubahan logo adalah untuk menghilangkan kesan kultus individu. Dalam konteks ini, perubahan logo diharapkan lebih mencerminkan identitas kolektif organisasi daripada sekadar satu sosok pemimpin.
“Kami ingin memastikan bahwa Projo tidak hanya diidentikkan dengan satu individu, melainkan mewakili aspirasi masyarakat luas,” ungkapnya. Dia optimis bahwa kongres yang berlangsung akan menghasilkan keputusan final mengenai desain dan makna baru logo Projo.
Menurut Budi Arie, proses perubahan ini telah melalui berbagai diskusi dengan anggota organisasi. Hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk melibatkan anggota dalam setiap langkah transformasi yang dilakukan, sehingga setiap keputusan memiliki legitimasi yang kuat dari basis mereka.
Makna di Balik Nama Projo: Pemahaman yang Lebih Dalam
Sementara banyak yang beranggapan bahwa Projo merupakan singkatan dari “pro Jokowi”, Budi Arie menegaskan bahwa itu bukanlah makna yang benar. Dia menjelaskan bahwa Projo sebenarnya adalah gabungan dari kata-kata dalam bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi, yaitu ‘negeri’ dan ‘rakyat’.
“Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi, kaum Projo adalah ‘kaum yang mencintai negara dan rakyatnya’,” jelasnya. Dengan pemahaman ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenali tujuan dan visi Projo yang sebenarnya.
Pemilihan kata yang menjadi nama ini menunjukkan komitmen organisasi untuk tetap bersandar pada nilai-nilai keberagamaan dan kemanusiaan. Pemahaman akan nama ini diharapkan bisa memperkuat konektivitas antara organisasi dengan rakyat yang dicintainya.
Kongres Ketiga: Momen Penting untuk Projo
Kongres yang berlangsung di akhir pekan lalu merupakan momen penting bagi Projo. Forum ini tidak hanya membahas tentang perubahan logo, tetapi juga strategi jangka panjang yang akan diambil oleh organisasi. Keputusan penting diambil melalui diskusi yang melibatkan seluruh elemen organisasi.
Dalam kongres ini, banyak ide dan masukan dari anggota disampaikan, mencerminkan semangat kolektivitas. Hal ini penting agar setiap langkah yang diambil mencerminkan aspirasi dan keinginan dari basis anggota, bukan hanya keputusan sepihak dari pimpinan.
Keterlibatan anggota dalam proses pengambilan keputusan membuat organisasi lebih solid dan terarah. Transformasi yang dilakukan menjadi langkah awal menuju organisasi yang lebih relevan dengan dinamika politik saat ini.















