Saat ini, diskusi mengenai peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam perekonomian Indonesia semakin mengemuka. Reformasi yang diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan daya saing perlu mempertimbangkan posisi BUMN agar tidak bersaing dengan sektor swasta.
Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menyatakan bahwa penting untuk melakukan langkah strategis dalam pengelolaan BUMN. Ia menegaskan bahwa pengelolaan sektor-sektor seperti perhotelan dan real estat akan lebih optimal jika diserahkan kepada pihak swasta, mengingat efisiensi yang lebih baik dapat dicapai.
Dari total laba BUMN yang mencapai lebih dari Rp300 triliun, hanya sekitar Rp80–90 triliun yang disetorkan sebagai dividen ke APBN. Sisa dana ini dialihkan ke Danantara Investment, yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam pembentukan modal tetap bruto untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Reformasi BUMN yang Tidak Menghalangi Sektor Swasta
Misbakhun menekankan bahwa Danantara Investment tidak seharusnya memasuki sektor yang sudah ramai dengan pemain swasta. Sebaliknya, sektor yang tidak diminati atau memerlukan teknologi tinggi, seperti Waste to Energy, adalah pilihan yang lebih strategis.
Dengan demikian, fokus Danantara seharusnya lebih pada bidang-bidang yang dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat tanpa mengganggu pasar yang sudah ada. Langkah ini dianggap penting untuk memastikan sinergi antara sektor publik dan swasta.
Selain itu, perjalanan perekonomian negara juga perlu melihat bagaimana kerjasama antara pemerintah dan swasta bisa tercipta tanpa saling menyaingi. Keseimbangan ini sangat krusial dalam menciptakan ekosistem investasi yang sehat.
Pandangan Pakar Ekonomi Terhadap Peran Negara dalam Perekonomian
Pakar ekonomi, Ferry Latuhihin, mengungkapkan pandangannya tentang dominasi negara dalam ekonomi. Ia berpendapat bahwa peran negara sebagai agen pembangunan sudah mengalami kegagalan, karena terlalu banyak campur tangan dalam urusan masyarakat.
Ferry mencatat bahwa saat ini pasar modal jauh berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu, ketika Danareksa hadir untuk mengisi kekosongan lembaga penunjang. Kini, masyarakat dihadapkan pada ratusan bahkan ribuan perusahaan sekuritas yang memberikan pilihan lebih banyak.
Namun, banyaknya perusahaan ini justru menciptakan kondisi pasar yang terlalu ramai atau over crowded. Ferry juga menyinggung bahwa keberadaan Danantara sebagai badan investasi seharusnya tidak bersaing langsung dengan sektor swasta.
Kolaborasi Publik-Swasta dalam Investasi di Indonesia
Menurut Ferry, platform public-private partnership sebenarnya sudah ada dalam bentuk Indonesia Investment Authority (INA). Meskipun dananya belum besar, INA telah menunjukkan bahwa pengelolaan investasi bisa dilakukan secara profesional dan kompeten.
Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur yang tidak strategis seharusnya bisa diserahkan kepada swasta. Dengan cara ini, negara dapat berfokus pada hal-hal yang lebih esensial untuk pengembangan ekonomi.
Penting untuk dicatat bahwa INA bertanggung jawab langsung kepada Presiden dalam mengelola investasi negara, dengan tujuan memperkuat fondasi ekonomi dan membangun nilai jangka panjang. Ini menunjukkan bahwa kerjasama antara sektor publik dan swasta bisa menjadi solusi yang efektif.
Pentingnya Membedakan Peran Negara dan Swasta di Sektor Ekonomi
Sebagai penutup, perdebatan mengenai peran BUMN dan swasta harus dijadikan momentum untuk merenungkan kembali strategi ekonomi nasional. Apakah negara harus terus berperan sebagai aktor utama, atau memberikan ruang bagi sektor swasta untuk berkembang?
Dalam konteks ini, sangat penting untuk mendengarkan suara dari berbagai pihak yang terlibat, termasuk akademisi, praktisi industri, dan masyarakat secara keseluruhan. Dialog terbuka bisa menjadi jalan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Dengan reformasi yang tepat dan kolaborasi yang baik, diharapkan perekonomian nasional akan tumbuh dan mampu bersaing di kancah global secara berkelanjutan. Masa depan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada keputusan yang diambil hari ini.















