Selebgram Lisa Mariana kini tengah menghadapi masalah hukum yang cukup serius setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama baik mantan Gubernur Jawa Barat. Pernyataan ini muncul setelah pihak kuasa hukumnya menyampaikan sikap kliennya untuk menghadapi seluruh proses hukum dengan kooperatif.
Kuasa hukum Lisa, Jhonboy Nababan, mengungkapkan bahwa kliennya menghormati langkah-langkah yang diambil oleh penyidik. Dalam keterangannya, dia menekankan bahwa Lisa siap menghadapi berbagai permasalahan yang timbul dari kasus ini.
Sikap terbuka dan kooperatif ini tentu menjadi hal yang penting dalam penyidikan, di mana kejelasan dan kebenaran perlu diperjuangkan. Menurut Jhonboy, tudingan pencemaran nama baik terhadap Lisa masih bisa diuji lebih lanjut.
Proses Hukum yang Harus Dihadapi Lisa Mariana
Proses hukum yang dialami Lisa menyisakan banyak pertanyaan mengenai langkah-langkah selanjutnya. Dalam penjelasannya, Jhonboy menegaskan bahwa pernyataan di media sosial yang menjadi polemik bukanlah tuduhan sembarangan. Ada alasan yang mendasari setiap pernyataan kliennya.
Dia juga memaparkan, itu bukanlah halusinasi atau angan-angan semata yang dialami oleh Lisa. Keseriusan tuduhan tersebut harus dibuktikan melalui proses yang berlaku di institusi hukum. Menurutnya, semua harus dilakukan dengan cara yang objektif dan adil.
Lisa seharusnya menjalani pemeriksaan sebagai tersangka, namun tidak dapat hadir karena kondisi kesehatannya yang menurun. Hal ini menjadi salah satu alasan penting untuk memastikan proses hukum tetap berjalan dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan tersangka.
Alasan Kesehatan yang Menjadi Penghalang
Pihak kuasa hukum mencatat bahwa Lisa menderita sakit tifus yang menghalanginya untuk hadir di pemanggilan tersebut. Jhonboy menjelaskan bahwa mereka telah menyampaikan surat resmi kepada penyidik sebagai bukti ketidakhadiran kliennya.
Surat keterangan dari dokter yang menyatakan kondisi kesehatan Lisa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembelaan hukum. Keberadaan surat tersebut dilengkapi dengan barcode resmi, menunjukkan bahwa informasi ini valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Melihat situasi yang ada, pihak kuasa hukum berencana untuk mengajukan penjadwalan ulang pemeriksaan ke pekan depan. Ini adalah langkah yang tepat agar Lisa bisa menghadapi proses hukum dengan kondisi fisik yang lebih baik.
Rencana Penjadwalan Ulang Proses Pemeriksaan
Jhonboy menjelaskan bahwa mereka telah merencanakan untuk memanfaatkan waktu ini guna memperbaiki kondisi kesehatan Lisa. Penjadwalan ulang ini sangat penting dalam konteks hukum, di mana kehadiran setiap tersangka sangat diperlukan dalam setiap tahap penyidikan.
Jadwal pemeriksaan selanjutnya diperkirakan akan dilakukan antara tanggal 23 atau 24 Oktober. Ini merupakan langkah strategis agar proses hukum dapat berjalan tanpa adanya kendala lebih lanjut.
Jhonboy menegaskan bahwa kliennya berkomitmen untuk tetap mengikuti semua proses hukum. Komitmen ini mencerminkan sikap positif Lisa dalam menghadapi tantangan hukum yang dihadapinya, meskipun pada saat yang sama, dia sedang berjuang dengan masalah kesehatan.