Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah, baru-baru ini menyoroti beberapa isu krusial dalam satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Menurutnya, fokus pada kedaulatan pangan, energi, kesehatan, dan pendidikan inklusif merupakan kunci untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Said menekankan bahwa keempat isu ini tidak hanya penting sebagai fondasi, tetapi juga sebagai alat ukur terhadap kemajuan bangsa. Jika Indonesia ingin menjadi negara dengan demografi berpendidikan tinggi, harapan hidup melebihi 75 tahun, dan penghasilan per kapita mencapai 23 ribu USD, maka langkah strategis harus segera diambil.
Selain itu, politisi dari PDIP ini menilai ada beberapa pencapaian dan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam merealisasikan tujuan ini. Di antara keempat prioritas tersebut, ada beberapa catatan yang perlu diaddress dengan serius agar tidak menggagalkan visi jangka panjang Indonesia.
Keberhasilan Kedaulatan Pangan dan Tantangannya di Tahun Pertama
Said menyatakan bahwa pemerintah telah mengambil langkah awal dalam mencapai kedaulatan pangan, termasuk pembukaan lahan pertanian baru di Papua. Di samping itu, pembentukan batalyon pangan menjadi langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa perhatian terhadap kebutuhan petani harus lebih ditingkatkan. Salah satu masalah utama adalah redistribusi lahan, yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani, terutama di Pulau Jawa.
Kepemilikan lahan yang terbatas menjadi lemah, di mana rata-rata petani hanya memiliki kurang dari dua hektar. Hal ini sangat jauh dari kebutuhan ideal, di mana petani seharusnya memiliki setidaknya tiga hektar untuk hidup lebih layak.
Kedaulatan Energi: Menuju Kebangkitan yang Signifikan
Said juga menyoroti bahwa agenda kedaulatan energi belum memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat. Banyak warga yang merasa terabaikan ketika menghadapi masalah ketersediaan BBM di SPBU, terutama yang bukan milik Pertamina.
Pemerintah perlu mengantisipasi masalah ini dengan lebih baik agar tidak menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Tanpa program yang jelas dan terarah, tantangan energi tetap menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi.
Kondisi ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk melakukan kajian mendalam terhadap kebijakan energi yang ada. Dengan langkah yang lebih proaktif, diharapkan ketersediaan energi bisa lebih terjamin.
Strategi Peningkatan Kesehatan untuk Semua Warga Negara
Mengenai bidang kesehatan, Said Abdullah yakin bahwa akses yang lebih baik harus diberikan kepada seluruh masyarakat. Selain membenahi infrastruktur kesehatan, edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan juga harus menjadi prioritas.
Sektor kesehatan bukan hanya tentang fasilitas, tetapi juga tentang kesadaran dan pola hidup sehat. Pencapaian dalam bidang ini harus dinyatakan dalam angka harapan hidup yang meningkat jauh di atas standar yang ada saat ini.
Pemerintah seharusnya berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik lokal maupun internasional, untuk memperkuat ketahanan sistem kesehatan. Hal ini penting untuk memastikan setiap individu memiliki hak yang sama atas layanan kesehatan yang berkualitas.
Pendidikan Inklusif: Menciptakan Kesempatan bagi Setiap Anak Bangsa
Pendidikan inklusif menjadi fokus utama dalam menciptakan generasi yang berkualitas. Said menekankan bahwa semua anak, tanpa terkecuali, harus mendapatkan akses terhadap pendidikan yang memadai.
Di sinilah peran pemerintah sangat penting untuk mengurangi kesenjangan pendidikan yang selama ini ada. Untuk itu, program-program berbasis kebijakan perlu dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.
Kebijakan yang mendukung pendidikan inklusif tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pengembangan kurikulum yang relevan. Dengan kata lain, pendidikan harus mampu mengangkat potensi anak-anak ke tingkat yang lebih tinggi.