Penjualan mobil di Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik pada tahun 2025, khususnya hingga bulan Oktober. Meskipun secara keseluruhan tercatat penurunan, terdapat sinyal positif di bulan Oktober yang menunjukkan adanya perbaikan dalam pasar otomotif.
Data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa sejumlah merek berupaya keras untuk meningkatkan tingkat penjualannya. Salah satu merek yang mencuri perhatian adalah BYD, produsen asal China yang telah berhasil mencetak prestasi luar biasa di pasar tanah air.
BYD berhasil menempatkan dirinya di antara tiga besar merek terlaris di Indonesia, sementara merek-merek Jepang, termasuk Honda, mengalami penurunan yang signifikan hingga tersingkir dari posisi lima besar. Transisi ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi di kalangan konsumen.
Siklus Penjualan Mobil di Indonesia di tahun 2025
Kondisi pasar otomotif Indonesia pada tahun ini masih diwarnai oleh tantangan yang cukup berat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Selama bulan-bulan awal tahun, penjualan mobil mengalami penurunan yang cukup signifikan, tetapi Oktober memberi harapan baru.
Pada bulan ini, penjualan mobil mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, dimana oleh analis dianggap sebagai respon positif dari pasar. Para pelaku industri yakin bahwa tren ini dapat berlanjut jika beberapa faktor ekonomi mendukung.
Dalam perspektif penjualan wholesale, BYD menorehkan catatan yang mengesankan dengan mengirimkan 10.593 unit mobilnya. Angka ini memang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni 1.088 unit, menunjukkan lonjakan signifikan dalam penjualan.
Analisisi Kinerja Merek Mobil di Indonesia
Kinerja penjualan merek mobil di Indonesia bisa dilihat dari data retail sales yang juga mencerminkan performa dealer ke konsumen. BYD mencatat angka penjualan retail yang mencengangkan, yaitu 9.732 unit, membuktikan kehadirannya yang semakin signifikan di pasar lokal.
Di sisi lain, Toyota masih menduduki peringkat teratas dengan total penjualan wholesale 20.559 unit. Keberhasilan Toyota selama bertahun-tahun dalam mempertahankan posisinya di pasar membuktikan loyalitas konsumen terhadap merek ini.
Daihatsu juga tetap berada di posisi kedua dengan penjualan masing-masing 11.783 unit secara wholesale dan 12.196 unit dalam retail. Ini mengindikasikan bahwa merek ini tetap mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Tantangan yang Dihadapi oleh Merek Jepang di Pasar Indonesia
Di tengah persaingan yang semakin ketat, merek Jepang menghadapi tantangan yang cukup berat. Terutama Honda yang kini terlempar dari posisi lima besar, menghuni posisi keenam dengan penjualan sebesar 3.647 unit dalam wholesale dan 4.607 unit untuk retail.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa ada perubahan signifikan dalam preferensi konsumen, yang kini lebih memilih merek dari China dan juga merek lokal. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi merek Jepang untuk berinovasi dan memperbaiki strategi pemasaran mereka.
Merek Jepang seperti Mitsubishi dan Suzuki juga tetap bersaing meskipun berada di posisi yang lebih rendah. Mitsubishi mencatat penjualan 7.620 unit dan 6.284 unit, sedangkan Suzuki mencatat 5.550 unit untuk wholesale dan 5.903 unit untuk retail.















