Dalam acara bergengsi Golden Property Awards 2025 yang berlangsung di Raffles Hotel Jakarta, Setyono Djuandi Darmono berhasil meraih penghargaan spesial bertajuk “The Legacy”. Penghargaan ini diserahkan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi besar beliau terhadap perkembangan industri properti di Indonesia selama beberapa dekade terakhir.
Golden Property Awards (GPA) merupakan ajang dua tahunan yang mengapresiasi proyek serta pengembang terbaik di bidang properti. Dalam edisi ke-10 ini, GPA mengangkat tema “The Legacy”, yang menyoroti pencapaian luar biasa tokoh-tokoh senior di sektor real estate.
SD Darmono, sebagai pendiri dan Direktur Utama Jababeka, menjadi salah satu tokoh yang berperan penting dalam membangun kawasan industri yang saat ini telah berkembang pesat. Selain beliau, 16 tokoh lainnya juga mendapatkan penghargaan serupa, termasuk nama-nama legendaris seperti Ciputra dan Mochtar Riady.
Perjalanan Panjang SD Darmono Dalam Dunia Properti di Indonesia
SD Darmono dikenal luas sebagai figur yang visioner dalam pengembangan kota mandiri di Indonesia. Sejak mendirikan kawasan industri Jababeka pada tahun 1989, beliau telah mendorong transformasi kawasan tersebut menjadi model kota mandiri modern di Asia Tenggara. Keberhasilan ini sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja.
Kota Jababeka kini menjadi rumah bagi lebih dari 1,2 juta jiwa dan dihuni oleh lebih dari 2.000 perusahaan dari beragam sektor. Keberadaan kawasan ini juga turut memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi angka pengangguran, dengan satu juta orang yang bekerja di dalamnya.
Transformasi Jababeka tidak hanya berhenti di situ. SD Darmono juga merancang proyek kota mandiri lainnya sebagai bagian dari strategi pengembangan yang lebih luas, di antaranya adalah kawasan industri Kendal, Tanjung Lesung, dan Morotai. Ini memberi bukti nyata bahwa visinya menjangkau lebih jauh daripada sekadar Jababeka.
Penghargaan dan Apresiasi Dalam Golden Property Awards 2025
Selama acara GPA 2025, SD Darmono menerima penghargaan “The Legacy” selain penghormatan khusus dari berbagai pihak. Dalam pidatonya, ia menyatakan bahwa penghargaan tersebut bukanlah miliknya sendiri, melainkan hasil kerja keras tim dan komunitas yang telah mendukungnya selama ini.
Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch, berkata bahwa pemilihan tema “The Legacy” tahun ini memiliki makna yang mendalam. Hal ini menggambarkan penghormatan terhadap kontribusi tokoh-tokoh senior yang telah berbuat banyak bagi industri properti di Tanah Air.
“Perayaan ini tidak hanya tentang meraih penghargaan, tetapi juga tentang mengingat perjalanan serta kontribusi yang telah diberikan oleh semua pihak,” ujar Ali saat menyampaikan sambutannya di panggung.
Pentingnya Kerja Sama Dalam Membangun Sektor Properti
SD Darmono, dalam kesempatan ini, menekankan pentingnya kolaborasi antara pengembang, pemerintah, dan masyarakat. Menurutnya, keberhasilan dalam sektor properti tidak akan mungkin tercapai tanpa adanya kerja sama dan komunikasi yang baik antara semua pihak terkait.
Pengembangan Kota Jababeka dan kawasan sekitarnya merupakan contoh nyata bagaimana sinergi antara berbagai elemen dapat menciptakan lingkungan yang produktif. Hal ini menciptakan sebuah ekosistem yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial bagi masyarakat.
Dengan begitu banyaknya perusahaan yang beroperasi di kawasan ini, Jababeka telah menjelma menjadi daya tarik bagi investasi asing dan lokal, yang tentunya memperkuat kredibilitas Indonesia dalam peta industri global.