Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, mengumumkan penerbitan surat keputusan penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih ramah dan aman bagi anak-anak dalam madrasah dan pesantren.
Dalam rapat yang diadakan di Komisi VIII, Syafi’i menekankan pentingnya kebijakan ini dalam mendorong perlindungan hak peserta didik. Melalui surat keputusan tersebut, pihaknya berharap agar kekerasan di lembaga pendidikan Islam dapat diminimalisasi secara signifikan.
Pentingnya Pendidikan yang Ramah Anak di Madrasah dan Pesantren
Syafi’i menjelaskan bahwa pendidikan yang baik tidak hanya harus berkualitas, tetapi juga harus aman bagi anak-anak. Lingkungan yang terjaga dan bebas dari kekerasan adalah prioritas utama dalam kebijakan ini.
Rapat yang dilaksanakan di kompleks parlemen menghasilkan kesepakatan bahwa perlindungan anak harus menjadi fokus dalam setiap aktivitas belajar mengajar. Kata Syafi’i, “Anak-anak perlu merasa aman agar mereka dapat belajar dengan optimal.”
Kebijakan ini juga diharapkan menjadi langkah preventif bagi kasus-kasus kekerasan yang mungkin terjadi. Dengan adanya surat keputusan ini, pengawasan terhadap lembaga pendidikan Islam akan ditingkatkan.
Penanganan Kasus Kekerasan yang Masih Terjadi
Diakui oleh Syafi’i, praktik kekerasan terhadap anak masih terjadi di beberapa lembaga pendidikan Islam. Ini menunjukkan perlunya tindakan tegas dan sistematis untuk menghentikannya.
“Peristiwa kekerasan ini tidak bisa dianggap sepele,” jelasnya. Menurutnya, upaya untuk meningkatkan pengawasan menjadi tantangan tersendiri dalam implementasi kebijakan ini.
Kondisi ini menuntut keterlibatan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan orang tua, dalam menjaga lingkungan pendidikan yang aman. “Kita perlu bersinergi agar anak-anak mendapatkan hak mereka dengan semestinya,” imbuhnya.
Strategi Penerapan dan Evaluasi Kebijakan Baru
Syafi’i menjelaskan bahwa penerbitan surat keputusan ini merupakan hasil evaluasi dan diskusi panjang mengenai berbagai kendala yang ada. Ini menjadi langkah baru dalam memahami dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di lapangan.
“Kita ingin menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik,” tuturnya. Dengan adanya kebijakan ini, harapannya adalah semua anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan ramah.
Selanjutnya, untuk memastikan keberhasilan dari kebijakan ini, pihaknya akan melakukan tinjauan berkala. “Kami akan memantau implementasinya dan melakukan evaluasi menyeluruh,” tegas Syafi’i.















