Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitasnya dengan erupsi yang cukup signifikan. Pada tanggal 19 November, erupsi ini mengeluarkan luncuran awan panas sejauh 14 kilometer, yang memaksa sejumlah warga setempat untuk mengungsi demi keamanan mereka.
Akibat erupsi ini, banyak warga di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, melakukan evakuasi ke balai desa. Penanganan situasi ini dilakukan secara cepat oleh pihak berwenang untuk memastikan keselamatan orang-orang yang tinggal di sekitar area terpapar.
“Meskipun saat ini luncuran awan panas masih aman dari pemukiman, kami tetap mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,” kata Kasi Humas Polres Lumajang. Warga dari daerah terdekat mulai berkumpul di Balai Desa Supiturang untuk memastikan kondisi mereka aman.
Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Dikhawatirkan Terus Meningkat
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, aktivitas gunung ini mulai meningkat sejak pukul 14.13 WIB tadi. Ini menunjukkan bahwa potensi erupsi lebih besar mungkin akan terjadi dalam waktu dekat.
Ia menambahkan, pada pukul 16.00 WIB, status Gunung Semeru dinaikkan dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga). Peningkatan status ini tentu menjadi perhatian serius bagi masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar.
Para warga pun terlihat mulai bergerak menuju lokasi aman, seperti Oro-Oro Ombo dan Sumberurip, untuk menghindari dampak lebih lanjut yang ditimbulkan oleh aktivitas gunung tersebut.
Proses Evakuasi yang Dijalankan oleh Pihak Berwenang
Pihak berwenang melakukan berbagai upaya untuk memastikan keselamatan warga. Tim dari BPBD bekerja sama dengan Polri dan TNI untuk melakukan evakuasi secara terencana dan terarah. Masyarakat diimbau untuk mengikuti instruksi dan tidak panik dalam menghadapi situasi darurat ini.
Akses menuju beberapa lokasi, termasuk Jembatan Gladak Perak, ditutup untuk mengurangi risiko yang mungkin muncul akibat luncuran awan panas. Penutupan akses ini bertujuan agar tim penyelamat bisa beroperasi dengan lebih aman.
Sementara itu, visual cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau gelap dan berawan, yang memperlihatkan ketidakstabilan atmosfer akibat aktivitas vulkanis ini.
Persiapan untuk Menghadapi Dampak Erupsi yang Mungkin Terjadi
BPBD telah mengatur posko bantuan dan memberikan informasi terkini mengenai situasi erupsi kepada masyarakat. Mereka juga melakukan pendataan untuk menilai dampak yang dirasakan oleh penduduk lokal.
Saat ini, belum ada laporan mengenai korban akibat erupsi yang terjadi. Namun, upaya pendataan terus dilakukan agar pihak berwenang bisa memahami sepenuhnya dampak dari kejadian ini.
Pengamatan terhadap aktivitas gunung berapi juga harus dilakukan secara berkesinambungan untuk menjaga keamanan masyarakat di sekitar. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti informasi dari sumber resmi.















