Pihak keluarga Reno Syahputra Dewo (24) mendapati kondisi mengharukan ketika mereka menemukan jenazahnya. Reno ditemukan meninggal dengan kondisi tinggal kerangka di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, dan keluarga merasa bingung mengenai kehadirannya dalam aksi demonstrasi akhir Agustus 2025.
Paman korban, Jemmy Yunianto (44), menjelaskan bahwa mereka tidak mengetahui pasti apakah Reno benar-benar ikut dalam demonstrasi tersebut. Pengakuan terakhir mengatakan bahwa Reno berada di sekitar lokasi, namun hingga kini keluarga masih meragukan apakah ia benar-benar berpartisipasi atau hanya menjadi penonton.
“Keluarga baru tahu Reno tidak pulang setelah dua hari, saat kabar terakhir diterima dari keponakannya di Jakarta Timur. Dalam laporan dua kali 24 jam, keluarga memutuskan untuk melaporkan kehilangan Reno,” katanya saat ditemui di rumah duka di Surabaya.
Penemuan Jenazah dan Reaksi Keluarga
Setelah dua kali 24 jam, laporan kehilangan Reno dibuat di Polsek Jatinegara. Sayangnya, keluarga di Surabaya saat itu tidak mendapat informasi yang cukup mengenai keberadaan Reno.
“Kami di Surabaya tidak mengetahui detail awal kejadiannya. Laporan kehilangan itu di Polsek Jatinegara,” ungkap Jemmy, yang cemas menunggu kepastian tentang keponakannya.
Sebelum insiden tersebut, Reno telah merantau ke Jakarta selama tiga tahun dan bekerja di AHM Cikarang. Ia tinggal bersama salah satu keponakan pamannya di Jakarta Timur, dan Jemmy menggambarkan Reno sebagai sosok yang jarang bergaul.
Karakter Reno dan Kebiasaannya
Reno dikenal sebagai sosok yang tidak aktif dan jarang keluar rumah. Jemmy mencurahkan pengalamannya, bahwa meskipun Reno tidak suka bergaul, ada kemungkinan dia tertarik dengan aksi demonstrasi karena tergoda oleh ketertarikan di luar kebiasaannya.
“Diajak ke mana saja, sebenarnya enggak mau. Namun, mungkin saat demo kali ini dia merasakan ketertarikan yang belum pernah ada sebelumnya,” tutur Jemmy, memberi gambaran bagaimana Reno yang biasanya pendiam bisa tergerak mengikuti aksi tersebut.
Kontak terakhir antara Reno dan keluarga terjadi pada 29 Agustus 2025, ketika ia meminta uang untuk makan kepada ayahnya. Abraham, adik Reno, menyebut bahwa dalam video call tersebut, Reno berbicara tentang aksi demonstrasi yang sedang berlangsung.
Tes DNA dan Pengakuan Identitas Korban
Setelah komunikasi terputus, keluarga mulai khawatir hingga akhirnya menerima kabar penemuan jenazah Reno. Pada awalnya, mereka tidak langsung yakin bahwa itu adalah Reno, sehingga tes DNA dilakukan untuk memastikan identitasnya.
Keluarga mendapatkan panggilan untuk menjalani tes DNA, dan hasilnya mengkonfirmasi bahwa jenazah yang ditemukan adalah Reno. Hal ini menambah kesedihan mendalam bagi mereka, terutama saat hasil tes tersebut menyatakan kecocokan identitas.
Kini, jenazah Reno telah tiba di rumah duka, dan kehadiran keluarganya di Surabaya diwarnai dengan isak tangis. Mereka merasa kehilangan sosok yang dicintai dan merencanakan pemakamannya dengan penuh rasa duka.
Pemakaman dan Harapan Keluarga
Rencana pemakaman Reno akan dilaksanakan di TPU Putat Gede, Surabaya, dan keluarga berharap agar kepergiannya ditandai dengan doa. “Rencananya dimakamkan besok jam 10.00 WIB. Mohon doanya agar ponakan saya husnul khotimah,” ungkap Jemmy, dengan nada penuh harap.
Keluarga sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh orang-orang di sekitar mereka pada saat-saat sulit ini. Keberadaan tempat pemakaman menjadi simbol bagi keluarga dalam mengenang sosok Reno, yang kini telah pergi.
Ini menjadi momen refleksi bagi banyak orang tentang pentingnya mengenali dan memperhatikan anggota keluarga masing-masing, serta betapa cepatnya waktu dapat membawa perubahan yang tidak terduga dalam hidup seseorang.















