Indonesia Eximbank menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor UKM yang berorientasi ekspor melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pemberdayaan Desa Devisa Kemiri di Lombok Tengah, yang memiliki potensi besar sebagai komoditas ekspor.
Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-13 dalam ekspor kemiri dunia, dengan nilai mencapai USD 4 juta atau sekitar 0,5% dari total ekspor global. Meskipun demikian, terdapat tren positif yang menunjukkan pertumbuhan dalam sektor ini.
Ekspor kemiri Indonesia mengalami lonjakan signifikan, tercatat meningkat 350% secara tahunan dengan nilai mencapai USD 9,58 juta. Dari sisi volume, terjadi kenaikan lebih besar, yakni 413% menjadi 6,95 ribu ton, menunjukkan minat pasar internasional yang semakin meningkat.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program TJSL
Program TJSL yang diluncurkan oleh Indonesia Eximbank bertujuan untuk meningkatkan daya saing komoditas lokal, khususnya kemiri dari Lombok Tengah. Upaya ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat melalui pengembangan potensi yang ada.
Melalui inisiatif ini, masyarakat Desa Devisa Kemiri diberikan pelatihan dan dukungan teknis untuk meningkatkan kualitas produk kemiri. Dukungan ini tidak hanya berfokus pada aspek produksi, tetapi juga pada pemasaran produk ke pasar internasional.
Dengan penyerapan teknologi yang tepat, diharapkan petani setempat dapat meningkatkan hasil panen dan mempertahankan kualitas produk kemiri. Hal ini penting untuk memastikan daya saing di pasar global yang semakin ketat.
Pelaporan dan Analisis Potensi Pasar Global
Pentingnya memahami potensi pasar global menjadi bagian dari strategi pengembangan kemiri. Bangsa besar seperti Amerika Serikat dan China tercatat sebagai negara dengan nilai impor tertinggi, menyediakan peluang besar bagi produsen lokal. Pemahaman mendalam tentang tren dan kebutuhan pasar ini dapat membantu meningkatkan bukan hanya volume, tetapi juga nilai ekspor kemiri Indonesia.
Dengan adanya data yang menunjukkan potensi pasar, diharapkan lebih banyak pihak yang tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan sektor ini. Indonesia memiliki banyak komoditas lokal yang berpotensi untuk diekspor jika dibarengi dengan pengembangan yang baik.
Melalui program TJSL, Indonesia Eximbank menciptakan suatu ekosistem yang mendukung para petani dan pelaku usaha di lapangan. Investasi dalam teknologi dan pelatihan yang tepat dapat menjadi kunci sukses bagi penguatan sektor UKM berorientasi ekspor.
Dukungan Alat dan Fasilitas untuk Petani Kemiri
Indonesia Eximbank tidak hanya memberikan pendidikan dan pelatihan, tetapi juga menyuplai alat dan fasilitas yang memadai untuk mendukung proses produksi. Bantuan yang diberikan mencakup mesin Automatic Vacuum Packager yang berfungsi untuk memperpanjang masa simpan produk dan menjaga higienitas kemiri.
Selain itu, disiapkan dua unit mesin pendingin untuk mempercepat pengeringan, yang merupakan salah satu proses penting dalam pengolahan kemiri. Dengan adanya alat tersebut, diharapkan efisiensi dan kualitas produk dapat meningkat secara signifikan.
Tak hanya itu, pemberian 2.000 bibit kemiri varietas unggul juga merupakan bagian dari strategi peremajaan lahan. Pemberian benih ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian tanah agar tetap subur.















