Gaya berbatik yang ditampilkan oleh Prilly Latuconsina menjadi sorotan utama di antara berita terkini. Dengan kemampuannya memadukan wastra tradisional dan potongan modern, ia berhasil menampilkan citra elegan dan segar yang tetap mencerminkan budaya Indonesia dalam berbagai kesempatan.
Salah satu penampilan yang mencolok adalah saat ia menghadiri Anugerah Kartini 2025. Di acara tersebut, Prilly mengenakan bawahan batik cokelat muda bermotif merah yang dipadukan dengan kebaya kutu baru berwarna putih, menciptakan harmoni sempurna antara tradisi dan modernitas.
Di sisi lain, Wulan Guritno menyampaikan perasaannya mengenai insekuritas yang dialaminya terkait penampilannya. Baru-baru ini, ia menjadi bahan perbincangan di media sosial usai tampil dalam film “Norma”, di mana penampilannya menuai beragam komentar dari netizen.
Beberapa netizen mengomentari kondisi kulit wajah Wulan yang dianggap memiliki bopeng dan bekas jerawat. Namun, alih-alih merasa tersinggung, Wulan memilih untuk membaca semua komentar tersebut, termasuk yang paling pedas, sebagai bagian dari proses penerimaan diri.
Kejadian menarik lainnya melibatkan Miss Universe Sri Lanka 2025, Lihasha Lindsay White, yang tak sengaja meninggalkan tasnya berisi mahkota dan gaun malam hijau saat turun dari taksi. Barang-barang tersebut sangat penting bagi penampilannya di final Miss Universe 2025, membuat insiden ini semakin menarik perhatian publik.
Manajer Miss Universe Sri Lanka, Eksith Sachin Seneviratne, melaporkan bahwa kejadian tersebut terjadi ketika Lindsay White naik taksi dari Grand Mercure Bangkok Atrium Hotel ke Siam Centre Point, Siam Square Soi 3, Distrik Pathumwan, Bangkok, Thailand. Pihaknya segera melaporkan insiden tersebut ke Kepolisian Pathumwan tak lama setelah kejadian.
Di bawah ini adalah ringkasan dari beberapa berita teratas hari ini:
Gaya Berbatik Prilly Latuconsina, Modern dan Elegan dengan Sentuhan Tradisional
Prilly Latuconsina semakin mengukuhkan dirinya sebagai ikon fashion dengan gaya berbatik yang dilengkapinya dengan aksesori modern. Ia memadukan bawahan batik dengan heels stiletto hitam, tas songket emas, dan bros keemasan untuk menambah kesan elegan.
Riasan wajah Prilly juga menjadi perhatian, dengan sentuhan lembut seperti blush on warna pink dan lipstick matte coral. Paduan ini menghasilkan tampilan yang classy dan contemporer, sempurna untuk acara formal maupun semi-formal.
Penggabungan elemen tradisional dengan sentuhan modern menjadikan penampilan Prilly sebagai pernyataan visual yang kuat. Ia berhasil menunjukkan bahwa batik bukan hanya pakaian, tetapi juga simbol dari identitas budaya yang dapat disajikan dengan cara yang kekinian.
Kebaya kutu baru yang dikenakannya memperlihatkan keanggunan sambil tetap menjunjung tinggi nilai tradisional. Kombinasi ini menjadi inspirasi bagi banyak perempuan muda untuk berani mengekspresikan diri melalui fashion.
Wulan Guritno Akhirnya Berani Tampil Tanpa Makeup, Ungkap Perjuangan Melawan Kulit Wajah Bopeng dan Bekas Jerawat
Wulan Guritno menunjukkan keberanian luar biasa dengan tampil tanpa makeup di depan publik, dalam sebuah momen yang diharapkannya bisa menginspirasi banyak perempuan. Ia berkolaborasi dengan ZAP Premiere dalam gerakan untuk mendukung perempuan agar berdamai dengan kondisi tubuh mereka.
Momen ini menjadi titik balik bagi Wulan untuk menunjukkan bahwa penampilan bukanlah segalanya. Ia ingin mengajak perempuan lain untuk berani menghadapi insekuritas dan merayakan keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Wulan menegaskan bahwa tampil tanpa makeup bukanlah sekadar pernyataan, melainkan juga pengingat bagi banyak orang untuk menerima diri mereka apa adanya. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan rasa percaya diri di tengah standar kecantikan yang sering kali tidak realistis.
Dalam proses ini, Wulan mengajak publik untuk lebih terbuka terhadap isu-isu kesehatan mental dan penerimaan diri. Melalui langkahnya, diharapkan banyak perempuan bisa merasa didukung dan termotivasi untuk mencari solusi dalam melewati masalah serupa.
Saat Miss Universe Sri Lanka 2025 Tak Sengaja Tinggalkan Mahkota dan Gaunnya di Taksi
Kejadian yang melibatkan Lihasha Lindsay White menjadi sorotan hangat di kalangan penggemar pageant. Insiden ini memperlihatkan betapa krusialnya persiapan dalam kompetisi sekelas Miss Universe, di mana setiap detail dianggap sangat penting.
Setelah menyadari kehilangan tersebut, tim Miss Universe Sri Lanka dengan cepat menghubungi pihak berwajib untuk mengatasi masalah ini. Pengawasan melalui CCTV menemukan bahwa taksi yang ditumpangi adalah Toyota Corolla berwarna putih-merah muda, dan identitas pengemudinya sudah diidentifikasi.
Pihak kepolisian berusaha membantu dalam pemulihan barang-barang yang hilang, menyoroti pentingnya keamanan dan kewaspadaan dalam situasi yang genting. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua peserta tentang pentingnya mengecek barang bawaan sebelum meninggalkan kendaraan.
Insiden ini juga menonjolkan sisi humanis dari kompetisi, di mana setiap peserta harus berjuang di luar panggung dan prestasi. Meskipun kejadian yang tidak terduga ini, Lindsay White tetap menunjukkan profesionalisme dan optimisme dalam menghadapi babak final yang akan datang.















