Jakarta belakangan ini mengalami fenomena cuaca ekstrem, terutama dengan turunnya hujan deras yang disertai angin kencang. Kejadian ini tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa warga, terutama di area yang terdampak langsung.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta berinisiatif untuk menghadapi risiko tersebut dengan melakukan peremajaan pohon-pohon tua yang dianggap rentan tumbang. Upaya ini dilakukan dengan segera agar dampak buruk dari bencana tersebut dapat diminimalisir.
Kepala Distamhut DKI Jakarta, Fajar Sauri, menegaskan pentingnya langkah ini dalam menjaga keselamatan masyarakat. Dia menjelaskan bahwa program ini akan difokuskan pada jalur hijau dan area publik lainnya agar tidak mengganggu mobilitas warga.
Peremajaan Pohon Tua untuk Keamanan Masyarakat Jakarta
Pohon yang telah berusia tua dan dinilai berisiko akan diganti dengan spesies baru yang lebih sesuai dengan kondisi perkotaan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat sistem akar yang dapat bertahan lebih baik dalam menghadapi hembusan angin kencang.
Fajar memaparkan bahwa pemilihan jenis pohon baru juga mempertimbangkan aspek berat tajuk. Dengan demikian, perubahan ini diharapkan dapat mengurangi kemungkinan pohon tumbang yang dapat menyebabkan kerusakan.
Program peremajaan ini dijadwalkan mulai dilaksanakan pada 27 Oktober 2025. Persiapan dan sosialisasi kepada masyarakat akan dilakukan menjelang pelaksanaan agar semua pihak memahami urgensi tindakan ini.
Pemangkasan Rutin dan Pemeriksaan Kesehatan Pohon
Selain peremajaan, Distamhut juga gencar melakukan pemangkasan rutin terhadap pohon-pohon yang berisiko. Sampai saat ini, sebanyak 62.161 pohon telah dipangkas dari berbagai titik Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di DKI Jakarta.
Pemangkasan ini bukan sekadar untuk estetika, tetapi lebih kepada menjaga keamanan sehingga tidak ada cabang pohon yang dapat jatuh dan membahayakan warga. Dengan begitu, keamanan dan kenyamanan di area publik tetap terjaga.
Fajar menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan pohon juga akan rutin dilakukan. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 5.722 pohon telah diperiksa dari berbagai aspek, termasuk perakaran dan batangnya.
Peranan Masyarakat dalam Menjaga Keberlanjutan Lingkungan
Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, terutama saat cuaca ekstrem. Pelibatan masyarakat dalam program tanam pohon dan perawatan daerah hijau perlu ditingkatkan agar rasa kepemilikan akan lingkungan meningkat.
Pendidikan dan sosialisasi tentang pentingnya pohon bagi kehidupan juga menjadi bagian dari upaya ini. Melalui pemahaman yang baik, masyarakat dapat lebih peduli dan berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan di sekitar mereka.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Kegiatan bersama ini turut meningkatkan kesadaran akan pentingnya pohon dalam mencegah bencana.















